Madiun (Antara jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, menggelar tradisi perayaan Garebek Maulud pada tahun 2016 dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW 1438 Hijriah, Senin.
Dalam kegiatan yang dipusatkan di Alun-Alun Kota Madiun tersebut, ribuan warga Kota Madiun dan sekitarnya yang telah berkumpul sejak pagi, berebut berkah yang dilambangkan dalam Gunungan "Jaler" (laki-laki) dan "Estri" (perempuan) yang telah disediakan oleh panitia.
"Warga Madiun percaya jika berhasil mendapatkan bagian dari gunungan tersebut akan mendapatkan berkah dan rahmat dalam kehidupan mereka," ujar Gandhi Hatmoko, Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Dikbudpora) Kota Madiun yang juga Panitia Perayaan Garebek Maulud Kota Madiun tahun 2016.
Menurut dia, sebelum diperebutkan, Gunungan Jaler dan Estri yang berisikan buah, sayuran hasil bumi, dan jajanan, dikirab dari Masjid Kuno Taman di Kecamatan Taman lalu berakhir di Masjid Besar Kota Madiun yang terletak di pusat kota, Alun-Alun Madiun.
Sebelum dikirab ke alun-alun, gunungan Jaler dan Estri ditempatkan di Masjid Kuno Taman, karena lokasi tersebut merupakan tempat penguasa untuk menyiarkan agama islam di Madiun.
Setelah dikirab gunungan tersebut didoakan dan kemudian dibagikan kepada warga yang melihat sebagai perlambang atas berkah dari Tuhan.
Gandhi menjelaskan, perayaan rangkaian Garebek Maulud dengan puncaknya melakukan kirab Gunungan Jaler dan Estri tersebut diselenggarakan selain untuk bersyukur kepada Tuhan YME dan peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW, juga untuk melestarikan budaya dan wisata religi tentang penyebaran agama Islam di Kota Madiun.
Terdapat beberapa agenda yang telah dilaksanakan selama acara Garebek Maulud tahun 2016, di antaranya ziarah ke makam kuno di Makam Kuncen (makam pendiri Madiun), berbagai macam lomba, dan juga pameran produk unggulan Kota Madiun.
Pihaknya berharap kegiatan tahunan tersebut bisa menjadi ikon Kota Madiun sebagai salah satu kegiatan wisata religi dan budaya sehingga ke depan juga bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Madiun.
"Dibutuhkan komitmen bersama antara Pemkot Madiun dengan legislatif dan juga seluruh masyarakat untuk menjadikan tradisi Garebek Maulud menjadi ikon wisata budaya di Kota Madiun. Diharapkan, penyelenggaraan setiap tahunnya dapat lebih baik dan menarik," kata dia.
Sementara, pantauan di lapangan, sejumlah warga sempat berdesak-desakan dan terjatuh saat ribuan warga Kota Madiun dan sekitarnya saling berebut berkah dari Gunungan Jaler dan Estri.
Meski demikian, secara umum acara tersebut dapat berjalan lancar. Acara Garebek Maulud tersebut mendapat pengamanan ketat dari aparat Kepolisian Resor (Polres) Madiun Kota guna menghindari kemacetan lalu lintas dan kriminalitas.
Selain kirab gunungan, dalam acara Garebek Maulud tersebut, panitia juga memberi bantuan atau "udik-udik" Garebek Maulud kepada sejumlah warga Kota Madiun yang kurang mampu. (*)