Madiun (Antara Jatim) - Bulog Sub-Divre IV Madiun akan meningkatkan sarana dan prasarana guna mendukung penyerapan gabah dan beras petani.
Kepala Bulog Sub-Divre IV Madiun Rahmad Syahjoni Putra di Madiun, Sabtu mengatakan sarana dan prasarana yang akan ditambah, di antaranya adalah pengering hingga pengilingan padi secara modern.
"Kapasitas pengering dalam waktu dekat akan kami tingkatkan. Saat ini kapasitas yang ada adalah 90 ton per hari," ujar Rahmad Syahjoni Putra kepada wartawan.
Menurut dia, selain sarana dan prasarana, sumber daya manusia (SDM) juga dipersiapkan untuk memaksimalkan penyerapan. Pihaknya akan menerjunkan tim pembelian gabah petani khususnya di kantong-kantong lumbung padi agar maksimal.
Apalagi dua wilayah kerjanya, yakni Kabupaten Madiun dan Ngawi, termasuk penyangga lumbung padi di Provinsi Jawa Timur.
"Faktor SDM juga perlu disiapkan karena hal itu juga berpengaruh pada pengolahan hasil serapan gabah dan beras," kata dia.
Ia menjelaskan, penyerapan gabah tersebut selain untuk mendukung stok pangan nasional, juga bertujuan untuk menyelamatkan harga gabah yang sering anjlok ditingkat petani saat panen.
Bulog akan membeli gabah petani sesuai HPP, yakni gabah kering panen sebesar Rp3.700 per kilogram dan gabah kering giling sebesar Rp4.600 per kilogram.
Ia menambahkan, saat ini serapan gabah dan berasnya cukup maksimal. Sebab, pihaknya mampu mengirim sekitar 2.000 ton beras ke Madura sesuai instruksi Bulog Divre Jatim. Hal itu tidak lepas dari stok beras maupun gabah yang diasumsikan memenuhi kebutuhan hingga 10 bulan ke depan atau April 2017.
"Karena stok melimpah, Bulog Madiun dan Sidoarjo diminta mengirim ke Madura. Stok Bulog Madiun aman hingga April 2017. Hingga kini penyerapan terus berjalan," katanya.
Sementara, target serapan total Bulog Sub Divre IV Madiun pada tahun 2016 mencapai 60 ribu ton setara beras. Penyerapan tersebut diperoleh dari wilayah kerjanya yang meliputi Kabupaten Madiun, Ngawi, dan Kota Madiun. (*)