Jember (Antara Jatim) - Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Jember, Jawa Timur, memberikan bantuan mesin panen padi kepada beberapa kelompok tani di sela-sela kegiatan panen padi di lahan pertanian Kelompok Tani Makmur di Desa Dukuh Dempok, Kecamatan Wuluhan, Selasa.
Wakil Bupati Jember A. Muqit Arif didampingi Komandan Kodim 0824 Jember Letkol Inf Muhammad Nas dan Kepala Disperta Jember Hari Wijayadi beserta Kepala Bulog Subdivre XI Jember Khozin menyerahkan bantuan berupa mesin panen padi "combine harvester" multiguna yang berukuran besar, sedang, dan mini, serta mesin traktor tangan (hand tractor) kepada kelompok tani.
"Pemerintah Kabupaten Jember dengan Kodim 0824 Jember telah menjalin kerja sama dalam rangka program ketahanan pangan nasional khususnya swasembada pangan padi, jagung dan kedele," kata Wakil Bupati Jember A. Muqit.
Menurut dia, Kabupaten Jember merupakan salah satu lumbung padi di Jawa Timur yang mendapatkan perhatian tersendiri, sehingga target produksi yang dicanangkan yakni padi sebanyak 1.064.617 ton gabah kering sawah, jagung 485.000 ton pipil kering, dan kedelei sebanyak 25.565 ton.
"Saya berharap target yang dicanangkan tersebut dapat tercapai dan hal ini tentunya perlu keseriusan semua pihak, terutama petani," katanya.
Komandan Kodim 0824 Jember Letkol Inf Muhammad Nas menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut serta berperan pada program ketahanan pangan, sehingga produksi pertanian dapat meningkat untuk mendukung swasembada pangan secara nasional.
"Terkait dengan harga penyerapan Bulog yang dianggap masih relatif lebih rendah dari tengkulak, saya tegaskan bahwa secara matematis dan sesaat memang benar, namun kalau kita berpikir kembali bahwa gabah yang dibeli lebih mahal oleh tengkulak bisa jadi disimpan dan dikeluarkan saat stok beras di pasaran sedang menipis dan akan dilepas dengan harga yang tinggi.
Menurut dia, dampaknya kepada masyarakat, sehingga pada kesempatan ini kami optimistis target produksi itu akan tercapai dan hendaknya hasil panennya benar-benar disalurkan ke Bulog sehingga sirkulasi gabah dan beras dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan tidak terjadi lonjakan harga dipasaran.
Usai acara tersebut dilanjutkan peyerapan gabah oleh Bulog Divre Jember didampingi Tim Sergab dari Mabes TNI dan Komandan Kodim 0824 Jember selaku Dansatgas Sergab Kabupaten Jember.
"Dari hasil negosiasi yang dilakukan antara Kepala Bulog Divre Jember M Khosin dan Ketua Kelompok Tani Sucipto disepakati gabah dijual kepada Bulog dengan harga Rp3.800/kg gabah kering sawah," katanya.
Ia mengatakan kompetisi harga pasaran gabah dari hasil panen petani berkat penjelasan dari Dandim dan jajarannya, sehingga mampu meningkatkan penyerapan gabah petani," katanya.
"Petani diberikan pemahaman bahwa mereka kita bantu untuk meningkatkan produksi, dengan bantuan pendampingan dan prasarana pertanian, namun jangan lupa hasil panennya diharapkan dijual kepada Bulog, sehingga sirkulasi gabah maupun beras dapat tertata dan harganya dapat stabil di pasaran.
Sementara Ketua Kelompok Tani Makmur Sucipto menyampaikan ucapan terima kasih karena dengan adanya pendampingan oleh Babinsa bersama petugas penyuluh lapangan secara intensif, sehingga produktivitas pertanian dapat meningkat.
Kelompok taninya menggunakan bibit varietas sertani yang merupakan produk sendiri dan hasilnya produksinya rata-rata per hektare mampu diatas 10 ton.
"Kami menerima bantuan lagi berupa mesin pemanen, sehingga mampu mengefektitaskan pengeluaran dan rentan waktu panen. Kalau panen secara manual bisa 2- 3 hari, namun dengan mesin combine bisa setengah hari," ujarnya.