Jember (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Jawa Timur, belum menemukan adanya vaksin palsu baik di rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), maupun klinik kesehatan swasta di wilayah setempat.
"Hingga kini kami belum menerima laporan dari warga tentang peredaran vaksin palsu di Jember," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember Bambang Suwartono dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi D di DPRD Jember, Rabu petang.
Menurutnya, seluruh vaksin yang diedarkan di sejumlah rumah sakit dan puskesmas Jember merupakan vaksin dari pemerintah pusat yang diproduksi oleh PT Biofarma, sehingga dipastikan aman untuk digunakan.
"Pengadaan vaksin dari pemerintah pusat tersebut juga dapat didistribusikan ke klinik swasta dan bidan praktek swasta, namun ada juga vaksin di luar pengadaan PR Biofarma yang beredar di Jember," tuturnya.
Untuk itu, lanjut dia, Dinkes Jember akan turun ke lapangan untuk melakukan pemantauan terhadap apotek yang menyediakan vaksin dan klinik swasta yang berjumlah lebih dari 100 klinik, serta dokter anak yang memberikan jasa pelayanan vaksin kepada anak balita.
"Selama pengadaan vaksin melalui jalur resmi, maka vaksin tersebut dipastikan aman. Saya imbau masyarakat mendapatkan vaksin dari puskesmas, rumah sakit, klinik swasta dan dokter spesialis anak yang vaksinnya langsung dari Dinkes," katanya.
Sementara Sekretaris Komisi D DPRD Jember Nur Hasan meminta Dinkes berperan aktif untuk turun ke lapangan mengecek peredaran vaksin palsu dan tidak diam saja menunggu laporan dari masyarakat.
"Yang tahu persis vaksin itu palsu atau tidak adalah Dinkes, sehingga seluruh stake holder yang berkaitan dengan vaksin harus dikumpulkan dan diberikan arahan tentang vaksin tersebut," tuturnya.
Ia juga meminta Dinkes Jember melakukan pengawasan secara ketat terhadap rumah sakit swasta, klinik swasta, dan dokter spesialis anak yang memberikan jasa pelayanan pemberian vaksin, sehingga tidak ada anak-anak di Jember yang menjadi korban vaksin palsu itu.
"Pembuatan vaksin palsu itu merupakan kejahatan yang sangat luar biasa dan dapat mengancam masa depan bangsa karena anak adalah calon generasi penerus bangsa, sehingga semua pihak harus bergerak massif untuk memeranginya.(*)