Gresik (Antara Jatim) - Semakin tampak predikat sebagai kota santri untuk sebutan Kabupaten Gresik, Jawa Timur karena dalam waktu yang sama, dua rekor MURI yang berbau santri tercipta di Gelora Joko Samudro wilayah setempat.
Rekor itu adalah jumlah pengunjung bazar Ramadhan terbanyak dengan mengenakan Busana sarung, dan rekor penampilan massal seni Rodhat Ishari (Ikatan Seni Hadrah Indonesia) Kabupaten Gresik dengan peserta 18.600 atau terbanyak se Indonesia.
Bupati Sambari Halim Radianto beserta Wakil Bupati Mohammad Qosim hadir memimpin terciptanya reskor tersebut, dan juga dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) meramaikan pagelaran massal tersebut.
Kegiatan ini merupakan gagasan murni Bupati Gresik Sambari Halim Radianto.
Menurut orang nomer satu di Gresik ini gagasan ini berawal dari keinginannya untuk menegaskan Gresik sebagai kota santri yang sekaligus kota industri, dimana produk sarung made in Gresik yang memang sudah terkenal di Indonesia.
"Kami punya ribuan industi sarung mulai kecil sampai besar, mulai yang memakai alat tenun bukan mesin (ATBM) sampai produksi sarung yang pakai mesin," papar Sambari.
Selain itu, Sambari juga menyebut ada ratusan pondok pesantren mulai dari yang kecil sampai yang besar dan terkenal.
"Bahkan santrinya ada yang dari beberapa negara tetangga, seperti Malaysia, Brunai serta beberapa negara Islam di luar Asia. Dari ratusan pondok tersebut tumbuhlan seni Rodhat Ishari yang pada saat sekarang ini tak hanya monopoli pondok pesantren tapi hamper setiap kelompok masyarakat punya kelompok Rodhat Ishari ini," jelasnya.
Menurut perwakilan MURI, Sri Wijayati pemberihan dua Piagam MURI kepada Bupati Gresik pertama atas jumlah pengunjung bazar Ramadhan tersebut diregistrasi pada rekor MURI dengan nomer registrasi 7484. Sedangkan rekor yang ke dua dicatat atas pertunjukan seni Rudhat Ishari dengan peserta terbanyak se Indonesia diberikan nomer registrasi 7485.
"Rekor di Gresik ini berhasil menumbangkan rekor sebelumnya yang dicatat pada Bulan Agustus 2013 dengan jumlah peserta yang hanya 10.084," katanya.
Sebelumnya, beberapa rekor MURI telah diraih Kabupaten Gresik yaitu Kegiatan bedah rumah dalam waktu sehari (2006). Sertifikasi nasional tukang batu (2008), Pembangunan sekaligus 118 rumah keramik (terbanyak) dan pavingisasi sepanjang 29,5 km (2009). Menggambar desain tema lingkungan hidup serentak dengan jumlah 254.532 peserta (2009). Imunisasi peserta terbanyak (2011), Kampanye program KB secara Marathon di 6 Propinsi, Kontes Ayam Ketawa peserta terbanyak (2013), Menyanyi Mars UKS peserta terbanyak (2013).
Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf mengapresiasi penyelenggaraan pagelaran seni rudhat Ishari yang diadakan semalam, dan menganggap busann sarung merupakan upaya untuk melestarikan kearifan budaya local di Gresik.
"Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk melestarikan kearifan budaya local. Lebih-lebih, Kabupaten Gresik adalah kota penghasil sarung dan kopyah. Diharapkan Ikon Santri dan Sarung bisa menjadikan Gresik terdepan, selanjutnya bisa memotifasi produsen meningkatkan kualitas produknya," ucap Gus Ipul sapaan akrabnya.
Disela penyerahan piagam rekor MURI, Kepala Bagian Humas Suyono yang tampak memakai sarung dan berkopiah mengatakan Sarung ini merupakan trade merk Gresik.
"Ketika orang mengenakan sarung dan kopiah, pasti yang diingat Gresik, dan Ada sekitar 1100 produsen sarung di Gresik yang tersebar di 5 Kecamatan yaitu, Kecamatan Gresik, Kebomas, Cerme, Benjeng dan Duduksampeyan” jelasnya.
Suyono mengatakan, Kabupaten Gresik merupakan satu-satunya sentra industri sarung Alat tenun bukan mesin (ATBM) di Indonesia, sesuai penetapan Menteri Perindustrian yang telah menerbitkan surat penetapan Kompetensi Inti Industri Daerah (KIID) No. 95 tahun 2015 bahwa Gresik sebagai sentra sarung tenun ATBM” ujar Suyono.(adv)
