Surabaya, (Antara Jatim) - Omzet PT Pegadaian Surabaya, Jawa Timur mengalami kenaikan signifikan pekan pertama Ramadhan 2016 dengan mencatatkan angka kenaikan hingga Rp300 miliar dibanding pekan biasa sebelum Ramadhan, karena adanya siklus perputaran ekonomi yang meningkat.
Kepala PT Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya Ngadenan, Kamis mengatakan pada Mei 2016 omzet Pegadaian tercatat setiap pekannya mencapai Rp1,5 triliun, dan memasuki pekan pertama bulan Juni 2016 sudah bertambah Rp300 miliar, menjadi Rp1,8 triliun.
"Tak hanya itu, pembiayaan yang aktif atau 'outstanding loan' (OSL) juga naik, dari April 2016 tercatat Rp3,65 triliun dan pada Mei naik menjadi Rp3,7 triliun," katanya di Surabaya.
Ngadenan mengatakan sejumlah masyarakat yang tadinya tidak punya usaha, tiba-tiba jadi pedagang secara mendadak saat memasuki Ramadhan, seperti mempunyai warung, membuka lapak atau outlet, serta menjual sejumlah kue lebaran.
Sehingga, kata Ngadenan, sejumlah masyarakat membutuhkan modal kerja untuk memenuhi usaha mendadak tersebut.
"Kebanyakan untuk berjualan makanan berbuka puasa, kue lebaran atau pakaian, dan rata-rata masyarakat mengambil uang hasil gadai dalam jumlah kecil, yakni mulai Rp2,5 juta," katanya.
Ngadenan mengatakan, dengan banyaknya usaha yang dibuat secara mendadak oleh masyarakat membuat nilai harga barang turun.
Oleh karena itu, Ngadenan menargetkan transaksi selama Ramadhan di pegadaian setempat akan melonjak hingga 20 persen atau naik 5 persen dibanding tahun lalu yang transaksinya hanya mengalami kenaikan 15 persen saja.
"Ada lagi tren yang terjadi di pegadaian yang dilakukan oleh masyarakat, yakni menebus perhiasan untuk kemudian digunakan saat hari raya, dan kebiasaan gadai dalam jangka pendek ini sudah mengakar di masyarakat," katanya.(*)