Bojonegoro (Antara Jatim) - Operasi pasar berbagai kebutuhan pokok di Pasar Kota dan Pasar Kalitidu di Kabupaten Bojonegoro, yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Timur, diserbu pembeli.
Petugas dari Bulog Subdivre III Bojonegoro Wiwik, Selasa, menjelaskan komoditas yang dijual di dalam operasi pasar yang digelar sejak 28 Meidi pasar tradisional di Kecamatan Kota dan Pasar Kalitidu seperti beras, gula, minyak curah dan tepung, selalu habis terjual hanya dalam waktu sekitar tiga jam.
Komoditas yang dijual, katanya, beras 5 kuintal, gula 850 kilogram, minyak goreng 648 botol dan tepung terigu 100 kilogram. Harga beras Rp8.700 per kilogram, gula Rp11.750 per kilogram, minyak goreng 12.000 per liter, dan tepung terigu Rp7.200 per kilogram.
Lebih lanjut ia menjelaskan harga komoditas yang dijual di operasi pasar jauh lebih murah dibandingkan harga di pasaran karena memperoleh subsidi ongkos angkut kendaraan dari Pemprov Jawa Timur.
Ia membandingkan harga tepung terigu lebih murah sekitar Rp800 per kilogram dibandingkan dengan harga di pasaran, juga harga beras lebih murah sekitar Rp500 per kilogram.
Bahkan, harga gula di pasaran terus merangkak naik hingga sekarang ini mencapai Rp16.000 per kilogram.
"Melihat harga sejumlah komoditas masih tinggi maka pembelinya harus antre. Hanya dalam tiga jam komoditas yang dijual sudah habis," ucap nya, menjelaskan.
Sesuai rencana, lanjut dia, operasi pasar di daerahnya yang menjual beras, gabah, minyak goreng dan tepung terigu, dengan lokasi di Pasar Kota dan Pasar Kalitidu, setiap harinya, berakhir 30 Juni.
"Melihat minat masyarakat seharusnya jumlah komoditas yang dijual di operasi pasar harus ditambah," katanya, menegaskan.
Kasi Pengadaan dan Penyaluran Disperindag Bojonegoro Yudhistira A Nugraha, menjelaskan operasi pasar dan pasar murah sebagai antisipasi untuk menstabilkan harga sejumlah komoditas yang cenderung naik menjelang Puasa Ramadhan.
"Kalau ada anggapan operasi pasar dan pasar murah tidak mampu mempengaruhi harga komoditas ya tidak masuk akal," ucapnya, menegaskan.
Ia menambahkan daya beli masyarakat masih tinggi melihat sejumlah komoditas yang dijual di pasar murah selalu habis, selain stok sejumlah komoditas cenderung berkurang menjelang Puasa Ramadhan. (*)