Magetan (Antara Jatim) - Keluarga siswa SD asal Kabupaten Magetan, Jawa Timur, yang menjadi korban tenggelam di Pantai Baron Gunung Kidul saat berpiknik bersama sekolahnya, berharap kejelasan agar jasad Dwi Setyo Novanto (12) segera ditemukan.
"Keluarga ingin agar jasad anak saya segera ditemukan. Sampai sekarang belum ada kabar kejelasan, apakah sudah ditemukan atau belum," ujar ayah korban, Lamidi, kepada wartawan di rumahnya di Kelurahan Panekan, Kecamatan Panekan, Magetan, Kamis.
Menurut dia, keluarga sangat terpukul dengan kejadian tersebut. Keluarga sangat kehilangan Dwi Setyo Novanto yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara tersebut.
Ia tidak menyangka jika piknik bersama guru dan teman-teman satu sekolah tersebut berujung kematian terhadap anak lelakinya.
Meski berharap Dwi ditemukan selamat, namun jika melihat dari ombak di Pantai Baron yang sangat besar dan hingga kini belum diketahui kepastian keberadaannya, kelurga mengaku telah pasrah.
Lamidi menjelaskan, sebelumnya Dwi Setyo sudah meminta izin ke gurunya untuk tidak ikut dalam acara piknik atau "study tour" sekolahnya tersebut. Namun, pihak sekolah memintanya untuk tetap ikut karena merupakan program sekolah setelah ujian nasional tingkat SD digelar.
"Dari awal anak saya sudah menyatakan tidak ikut. Itu karena tanggal 30 Mei nanti mau dikitan. Tapi sama sekolah diwajibkan ikut piknik ke Gunung Kidul, Yogyakarta," kata dia.
Atas peristiwa itu, Lamidi meminta sekolah juga ikut bertanggung jawab. Terlebih, sejak dinyatakan hilang terseret ombak pada Rabu tanggal 25 Mei, keberadaan Dwi masih belum diketemukan.
Seperti diketahui, Dwi Setyo Novanto dan beberapa teman sekolahnya dikabarkan hilang akibat terseret ombak besar saat rombongan sekolahnya SD Negeri 1 Panekan melakukan piknik di pantai Baron, Gunung Kidul, Yogyakarta, pada Rabu (25/5).
Setelah dilakukan pencarian oleh tim SAR, beberapa teman Dwi berhasil ditemukan dalam keadaan selamat, sedangkan keadaan Dwi tidak diketahui hingga saat ini. Tim SAR hingga kini masih melakukan pencarian. (*)