Bondowoso (Antara Jatim) - Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Bondowoso Adi Winarno mengatakan pihaknya segera membuat tata kelola benda purbakala atau situs bersejarah batu susun di wilayah Solor untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata.
"Tata kelola dimaksudkan agar situs bersejarah Batu Solor yang ada di Desa Solor, Kecamatan Cerme, itu dapat terjaga dengan baik. Tentunya kami akan bekerja sama dengan semua pihak untuk menjaga wisata alam Batu Solor," katanya di Bondowoso, Jawa Timur, Selasa.
Ia mengaku sempat terkejut karena banyak wisatawan yang bertandang ke situs bersejarah tersebut, kendati jalan menuju lokasi saat ini masih sulit.
Oleh karena itu, kata dia, dalam waktu dekat Perhutani KPH Bondowoso akan mengajak para pihak, terutama Dinas Pariwisata Pemuda Olah Raga dan Perhubungan Kabupaten Bondowoso, serta lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) Solor bersama-sama membuat rencana aksi untuk menjaga sekaligus mengembangkan bagaimana tata kelola yang baik untuk tujuan wisata alam Batu Solor.
"Kami juga sudah mengkroscek akses jalan menuju lokasi Batu Solor, dan kami masih akan berkoordinasi dengan Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, terkait tata kelola dan perbaikan akses jalan menuju kawasan tersebut," katanya.
Menurut Adi, perbaikan jalan menuju Batu Solor tidak harus dibuat terlalu bagus atau hanya cukup diperlebar akses jalannya. Karena Batu Solor adalah wisata alam yang harus dijaga kealamiannya sehingga perbaikan itu tidak merusak alam.
"Kalau perlu masyarakat desa setempat bisa menyediakan kuda dan sepeda motor trail sebagai alat transportasi menuju wisata alam batu yang tersusun rapi itu," tuturnya.
Administratur Perum Perhutani KPH Bondowoso yang juga membawahi Kabupaten Situbondo itu menjelaskan bahwa pihaknya sudah menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) setempat untuk bersama-sama mengembangkan dan menjaga tujuan wisata alam Batu Solor.
Situs bersejarah di Desa Solor yaitu batu besar yang tersusun rapi berdiri tegak di tengah perbukitan. Batu tersebut mirip dengan sebuah situs warisan dunia Stonehenge di Salisbury Plain, Wilshire, Inggris. Dan diperkirakan batu tersebut sudah ada ribuan tahun lalu.(*)