Lumajang (Antara Jatim) - Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Purwanto mengatakan tim SAR gabungan menelusuri jejak kaki yang diduga jejak kaki dua pendaki yang hilang (survivor) di jalur pendakian Gunung Semeru atau tepatnya ke arah Sumbermani.
"Tim SAR sempat menemukan jejak kaki di Watugedhe dan pencarian diperluas ke Sumbermani yang mengarah ke Barat atau Malang," katanya saat dihubungi di Lumajang, Senin.
Dua pendaki Semeru dinyatakan hilang pada Jumat (20/5), setelah mereka nekat naik ke puncak Semeru yakni bernama Zirli Gita Ayu Safitri (17), pelajar asal Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, dan Supyadi (27), asal Blok 4 Tegal Lempuyangan Lor, Tegal Gubug, Cirebon.
"Sejauh ini ada titik terang untuk menemukan keberadaan dua survivor itu dan ditemukan jejak dua pendaki mengarah ke barat daya dari puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa itu," tuturnya.
Bahkan, salah satu survivor yakni Supyadi dapat mengirim pesan singkat kepada keluarganya yang mengabarkan posisi keberadaannya di kawasan air terjun yang berada di sekitar puncak Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut.
"Keluarga pendaki sudah tiba di Ranupani dan mengabarkan mendapat pesan singkat dari survivor yang menyatakan berada di kawasan air terjun, sehingga tim SAR gabungan berupaya memastikan dengan melacak jejak keberadaan kedua pendaki asal Cirebon itu," katanya.
Sedangkan untuk tim SAR gabungan yang melakukan pencarian di kawasan jurang sedalam 75 meter atau Blank 75 sudah ditarik semua karena titik pencarian difokuskan sesuai dengan pesan singkat yang diterima oleh salah satu keluarga survivor.
"Hingga kini kedua survivor belum ditemukan, namun tim SAR gabungan terus melakukan pencarian secara maksimal di kawasan air terjun yang dimaksud oleh survivor Supyadi," ujarnya.
Ia menjelaskan ada sekitar empat regu yang melakukan pencarian terhadap dua pendaki yang tersesat tersebut dan proses pencarian diperluas ke arah barat kawasan Sumbermani di Kabupaten Malang.
"Mudah-mudahan kedua survivor itu bisa segera ditemukan dan kalau mereka berada di sekitar air terjun, berarti mereka tidak kesulitan untuk mendapatkan air minum," katanya menambahkan.
Sementara salah seorang petugas TNBTS di Ranupani, Tuangkat mengatakan pencarian terus dilakukan oleh tim SAR gabungan sesuai dengan petunjuk yang disampaikan oleh keluarga survivor yang menerima pesan singkat dari salah satu pendaki yang tersesat.
"Tim SAR masih melakukan pencarian sesuai gambaran aliran air dengan dua air terjun seperti yang disampaikan keluarga survivor yang menerima pesan singkat itu dan puluhan personel dikerahkan untuk mencari dua pendaki asal Cirebon itu," tuturnya.(*)