Madiun (Antara Jatim) - Rasio elektrifikasi wilayah PLN Area Madiun yang meliputi empat daerah kota/kabupaten tercatat hingga saat ini telah mencapai 93 persen.
"Wilayah PLN Area Madiun meliputi Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Magetan, dan Ngawi yang terbagi menjadi tujuh rayon. Dari sejumlah wilayah tersebut, rasio elektrifikasinya mencapai 93 persen lebih," ujar Asisten Manajer Pelayanan dan Administrasi PLN Area Madiun, Jainuri, kepada wartawan, Kamis.
Menurut dia, kebanyakan wilayah yang telah mendapatkan pasokan listrik adalah di daerah perkotaan. Sedangkan sisanya sekitar 7 persen yang belum terdapat listrik berada di daerah terpencil yang dekat dengan pegunungan.
"Sekitar 7 persen yang belum teraliri listrik tersebut di antaranya terdapat di wilayah pedalaman Kabupaten Ngawi, seperti Mantingan dan Karanganyar. Ada juga sebagian wilayah Caruban," kata dia.
Ia menjelaskan, 7 persen yang belum teraliri tersebut di antaranya karena tergolong warga tidak mampu sehingga keberatan menanggung biaya pemasangan listrik dan terkendala belum adanya jaringan listrik di daerah tempat tinggalnya yang berupa tepian hutan ataupun pegunungan.
"Sehingga secara kajian investasi, dinilai masih sangat minim hingga akhirnya belum dipasang jaringan listrik," kata dia.
Guna mengurangi jumlah warga yang belum dapat menikmati listrik tersebut, PLN melibatkan pihak terkait seperti Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur yang terus berupaya melakukan kerja sama dengan berbagai pihak di wilayah Jatim yang masih bermasalah dengan kelistrikan.
Salah satu upaya tersebut diwujudkan dengan pemberian bantuan hibah pemasangan listrik gratis di Kabupaten Madiun dan Ngawi dari Kementerian ESDM yang disalurkan melalui Yayasan Terang Untuk Bangsa selaku pendamping kelompok-kelompok masyarakat kurang mampu.
"Melalui program tersebut, pada tahun 2015 telah ada sekitar 238 KK dari warga miskin yang terbantu mendapatkan listrik gratis sebesar 450 VA. Pada tahun 2016, sejauh ini sudah ada 115 warga miskin Ngawi yang mendapat bantuan listrik gratis tersebut," terangnya.
Ketua Yayasan Terang Untuk Bangsa, Iwan Susanto, mengatakan, masih banyak rumah tangga miskin di Kabupaten Madiun dan Ngawi yang belum teraliri listrik secara mandiri. Mereka kebanyakan berada di daerah terpencil seperti Kecamatan Kare dan Gemarang.
"Berdasarkan survei kami bersama Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, jumlah rumah tangga miskin di Kabupaten Madiun yang belum memakai KWH PLN secara sendiri mencapai 16.000 KK dan di Ngawi sekitar 4.800 KK," kata dia.Data Yayasan Terang Untuk Bangsa mencatat, dari tahun 2012 hingga 2014, warga miskin di Kabupaten Madiun yang telah menerima bantuan pemasangan listrik gratis mencapai 4.855 KK yang tersebar di 12 kecamatan dan 85 desa. Jumlah tersebut terus bertabah hingga warga yang belum menikmati listrik dapat berkurang. (*)