Surabaya (ANTARA) - Sebanyak 13 dari 38 kabupaten/kota di Jatim belum bisa memenuhi rasio elektrifikasi atau tingkat penerangan 100 persen, karena masih menemui beberapa kendala, seperti perizinan kawasan untuk pembangunan pembangkit dan pemasangan jaringan listrik.
Manager Unit Pelaksana Proyek Kelistrikan (UP2K) Jawa Timur Imam Asrori di Surabaya, Selasa, mengatakan kondisi itu menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur untuk mewujudkan rasio elektrifikasi 100 persen di seluruh Jawa Timur.
"Rasio elektrifikasi merupakan perbandingan jumlah pelanggan rumah tangga yang telah terlistriki dengan jumlah rumah tangga secara keseluruhan," kata Imam, menjelaskan.
Ia mencatat hingga Mei 2021 angka rasio elektrifikasi Jatim secara umum telah mencapai 103,53 persen,melampaui target yang diperkirakan dapat mencapai angka 100 persen pada akhir tahun 2021.
Namun, pencapaian ini bukan berarti pekerjaan telah selesai, sebab secara detail dari 38 kabupaten/kota yang ada di Jawa Timur, terdapat 13 daerah yang belum mencapai rasio elektrifikasi 100 persen. Terendah adalah Kabupaten Sumenep dengan rasio elektrifikasi 71,68 persen.