Jember (Antara Jatim) - Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej), Jawa Timur, mendapat kepercayaan dari Asian Institute of Technology (AIT) yang berkedudukan di Thailand, untuk melatih para insinyur perminyakan dari Bangladesh.
Dekan Fakultas Teknik Universitas Jember, Dr Entin Hidayah, Rabu, mengatakan, ada sebanyak 16 insinyur perminyakan Bangladesh yang dilatih dan mereka berasal dari Titas Gas Transmission and Distribution Company Limited, Petrobangla, dan Kementerian Sumber Daya Energi dan Mineral Bangladesh.
"AIT memiliki program pengembangan bagi para profesional di negara-negara Asia terkait bidang teknologi, salah satunya pelatihan bagi profesional di bidang perminyakan," tuturnya saat ditemui di Fakultas Teknik Unej.
Menurut dia, Fakultas Teknik Unej mendapatkan kepercayaan melatih insinyur perminyakan Bangladesh yang sedang mengembangkan program konversi gas alam ke elpiji karena Bangladesh memiliki potensi gas alam, namun belum bisa memproduksi elpiji, sehingga masih impor dari Qatar.
Salah satu pemateri dalam kegiatan, Dr Boy Arief Fachry menjelaskan penunjukan Fakultas Teknik Unej tersebut didasari oleh penilaian bahwa fakultas tersebut memiliki sumber daya manusia berupa tenaga pengajar yang berkualitas.
"Indonesia juga dikenal sebagai salah satu negara produsen elpiji terbesar di Asia, sehingga memiliki banyak pengalaman di bidang elpiji dan faktor lainnya adalah kesamaan sosial budaya antara Bangladesh dengan Indonesia. Selama pelatihan, para peserta merasa enjoy karena mereka merasa seperti di negaranya sendiri," tuturnya.
Selama kurang lebih dua minggu, sebanyak 16 insinyur dari Bangladesh mendapatkan materi dari enam dosen Fakultas Teknik Unej dan materi yang diberikan berfokus pada bagaimana mendesain industri dan bisnis gas dan elpiji, yang meliputi desain pipa, distribusi, pembiayaan serta konversi gas alam menjadi elpiji.
"Para peserta juga kami bawa ke lokasi lumpur Lapindo di Sidoarjo, untuk melihat contoh kasus bencana yang disebabkan eksplorasi gas dan minyak. Banyak diantara mereka yang takjub melihat fenomena lumpur Lapindo," ujarnya.
Ia mengatakan kegiatan pelatihan bagi insinyur perminyakan Bangladesh oleh Fakultas Teknik Unej ternyata membuka peluang kerja sama yang lebih luas karena beberapa peserta berkeinginan agar ada pelatihan lanjutan.
"Selain pelatihan lanjutan, ada keinginan dari pihak Bangladesh untuk mengirimkan mahasiswanya kuliah di Universitas Jember, khususnya di Fakultas Teknik," ujar dosen lulusan University of Groningen, Belanda itu.
Pelatihan bertajuk "Professional Development Program on Engineering Design of Natural Gas Distribution Pipeline" dilaksanakan dalam dua tahap, tahap pertama dilaksanakan di Surabaya (28 Maret – 5 April 2016), sementara tahap kedua digelar di Denpasar (6-9 April 2016).(*)