Ngawi (Antara Jatim) - Anggota Kodim 0805/Ngawi akan mengawasi ulah para pedagang tengkulak padi di wilayah itu guna mendukung serapan gabah dan beras petani ke Bulog setempat.
Komandan Kodim 0805/Ngawi Letkol Infantri Mordhecai Triyandono, Senin mengatakan ulah para tengkulak tersebut seringkali merugikan para petani dengan mempermainkan harga pasaran.
"Para tengkulak ini biasanya merayu petani untuk mau menjual gabahnya dengan harga yang minim bahkan di bawah harga pemerintah atau HPP. Kemudian, gabah tersebut dijual tinggi ke pengepul luar Ngawi untuk mendapatkan keuntungan," ujar Letkol Inf Triyandono kepada wartawan.
Jika hal tersebut terus dilakukan, lama-lama harga gabah di Ngawi anjlok dan akan mengganggu serapan beras ke Bulog setempat.
"Karena itu, para tengkulak ini harus diawasi dan dicegah sepak terjangnya supaya tidak mendahului penyerapan pemerintah," kata dia.
Ia menjelaskan, target penyerapan beras petani ke Bulog di wilayah hukumnya Kabupaten Ngawi hingga 31 Mei 2016 mendatang mencapai 36.000 ton beras dari 50 ribu ton beras di seluruh wilayah Bulog Divre IV Madiun.
Hingga kini proses penyerapan masih terus berjalan. Saya optimistis target akan terpenuhi pada akhir Mei mendatang," tambahnya.
Guna menggejot penyerapan gabah dan beras, pihaknya akan mengoptimalkan fungsi para personel babinsanya untuk intensif melakukan pendampingan ke petani hingga bersedia menjual berasnya ke Bulog.
Wakil Kepala Bulog Sub Divre IV Madiun, Edi Sanjono, mengatakan, target serapan total Bulog Sub Divre IV Madiun pada tahun 2016 mencapai 60.000 ton setara beras. Penyerapan tersebut diperoleh dari wilayah kerjanya yang meliputi Kabupaten Madiun, Ngawi, dan Kota Madiun.
"Saat ini proses penyerapan terus dilakukan. Per hari penyerapannya berkisar antara 90 hingga lebih dari 200 ton, baik di Ngawi maupun Madiun," kata Edi.
Dari jumlah serapan sebanyak 60.000 ton itu, sebagian disumbang dari wilayah Ngawi sebanyak 36.000 ton dan Madiun sebanyak 13.922 ton setara beras. Sisanya pengadaan Bulog.
Pihaknya mengimbau kepada para petani mitra untuk menjual berasnya ke Bulog sesuai persyaratan yang telah ditetapkan. Hal itu bertujuan untuk mempertahankan stok pangan nsional. (*)