Pamekasan (Antara Jatim) - Dinas Pertanian Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, optimistis produksi padi pada musim panen kali ini sesuai target.
"Kami menargetkan hasil produksi padi kali ini, minimal sama dengan hasil panen padi tahun lalu, yakni 173.118 ton," kata Kepala Dinas Pertanian Pamekasan Isye Windarti kepada Antara di Pamekasan, Sabtu.
Isye menjelaskan, target jumlah produksi padi sebanyak 173.118 ton itu dengan dengan luas areal tanam 28.998 hektare.
"Kami yakin, target akan terpenuhi, karena berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, saat cuaca baik dan tidak ada tanaman padi milik petani yang membusuk," katanya.
Memang, sambung dia, akhir-akhir ini banyak tanaman padi milik petani yang roboh, akan tetapi pihaknya yakin tidak akan berpengaruh pada hasil produksi.
"Sebab, tanaman padi yang roboh itu, tidak sampai tergenang air hingga berhari-hari. Robohnya karena angin saja," kata Isye Windarti menjelaskan.
Menurut Kepala Dinas Peternakan Isye Windarti target produksi padi 173.118 ton itu, lebih banyak dari tahun 2014.
Sebab, saat itu hanya 155.014 ton dengan luas areal tanam 27.246 hektare.
Disperta Pamekasan selama ini juga telah melakukan beberapa skenario guna mencapai target produksi yang telah ditetapkan itu. Antara lain dengan upaya peningkatan produktivitas.
Isye menjelaskan, yang dimaksud dengan peningkatan produktivitas ialah dengan pengelolaan tanaman terpadu, pengaturan jarak tanaman, pemupukan berimbang dan pengendalian hama tanaman.
Penggunaan pupuk organik dengan sistem pengairan berselang, kata dia, juga menjadi salah satu upaya yang dilakukan Dinas Pertanian Pamekasan untuk mencapai target yang diinginkan.
Sebagian besar petani telah memperhatikan sistem tanam produktif itu, atau yang dikenal dengan istilah pertanian dengan sebutan 'jajar legowo'.
Upaya lain yang dilakukan Disperta Pamekasan guna mencapai target produksi yang diinginkan itu, dengan memperbaiki sistem irigasi, melakukan pengamanan dini akan perkembangan organisme pengganggu tanaman (OPT), serta meningkatkan koordinasi antara petugas penyuluh lapangan (mantri) yang melibatkan petani lapangan. (*)