Sampang (Antara Jatim) - Produksi padi di Kabupaten Sampang, Jawa Timur menurun dari 250 ribu ton pada 2014 menjadi 249 ribu ton pada 2015.
Menurut Kabid Sumber Daya Pertanian Dinas Pertanian Pemkab Sampang Ahmadi di Sampang, Selasa, penurunan produksi padi itu terjadi karena beberapa hal. Antara lain, karena banyak tanaman padi yang rusak diserang hama tikus, serta banyak roboh, sebelum musin tanam.
"Perbandingan nilai produksi padi yang mengalami penurunan pada 2014 dan 2015 itu untuk gabah kering giling," katanya.
Selain karena banyak tanaman padi milik warga yang terserang hama, penyebab lainnya karena sering terjadi banjir.
Akibatnya, tanaman padi banyak yang rusak, dan membusuk, karena terendam banjir.
Namun demikian, Ahmadi memastikan, meski jumlah produksi padi menurun, akan tetapi, hal itu tidak akan menyebabkan persediaan beras langka.
"Karena stok beras kami masih banyak, yakni didatangkan dari luar daerah," katanya.
Data di Dinas Pertanian Pemkab Sampang menyebutkan, pada 2015 Kekeringan melanda wilayah ini dan sebanyak 910 hektar lahan tanaman padi mengalami kekeringan, dan gagal panen.
Daerah yang mengalami kekeringan tersebar di sembilan kecamatan. Antara lain Kecamatan Camplong, Jrengik, Torjun, Kecamatan Kota, Banyuates, Sokobanah dan Kecamatan Ketapang.
Menurut Kabid Teknik Dinas Pertanian Sampang Suyono, lahan tanaman padi yang mengalami kekeringan ini, kebanyakan yang belum tersentuh pembangunan irigasi atau sawah tadah hujan.
"Intinya setiap musim, petani selalu terancam musibah. Kalau saat penghujan musibahnya banjir, tapi saat kemarau, kekurangan air," kata Suyono.
Sedangkan, sambung dia, pada 2015, kemarau berlangsung lama, sehingga tanaman padi petani yang gagal panen lebih banyak dari 2014.
"Saat ini, kami masih mengupayakan agar pengairan bisa menjangkau semua lahan pertanian milik warga, sehingga ketersediaan air tidak akan menjadi kendala," katanya.
Penurunan hasil produksi padi di Kabupaten Sampang, Madura ini, meleset dari perkiraan Pemprov Jatim yang menyebutkan bahwa produksi padi di Kota Bahari itu akan meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Pada Produksi Padi Angka Tetap (ATAP) 2014 dan Angka Ramalan I (ARAM I) 2015 yang dirilis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur belum lama ini menyebutkan, Kabupaten Sampang termasuk satu dari enam kabupaten di Jawa Timur yang akan mengalami peningkatan produksi 1,01 persen dari musim panen tahun sebelumnya.
"Tapi nyatanya, hasil produksi padi petani kami, memang tidak sesuai dengan perkiraan, karena bencana memang tidak diprediksi," kata Suyono menjelaskan. (*)