Banyuwangi (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, membidik pasar wisatawan penggemar sepeda MBX yang untuk pertama kalinya ajang internasional itu digelar di Sirkuit Muncar, 2 hingga 3 April 2016.
"Dengan ajang tersebut, kami menarik perhatian pasar penggemar BMX yang sangat besar di Indonesia. Ajang ini jadi pengenalan juga kepada penggemar BMX bahwa kami punya sirkuit terbaik di Indonesia dengan standar Persatuan Balap Sepeda Internasional atau UCI," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jumat.
Kabupaten berjuluk "The Sunrise of Java" terus mengembangkan pasar wisata minat khusus berkonsep wisata olahraga seperti untuk para penggemar BMX, balap sepeda, berbagai jenis selancar, selam, dan sebagainya.
Menurut dia pasar penggemar BMX sangat besar karena sepeda jenis itu menyumbang 20 persen dari total penjualan produsen sepeda. BMX ini merupakan ceruk pasar yang spesifik, namun potensinya besar.
"Saat ini terus membesar, apalagi BMX resmi mulai dipertandingkan di Olimpiade sejak 2008. Pasar wisata penggemar BMX ini belum banyak yang menggarap. Kalau wisata massal, seperti wisata buatan, Banyuwangi jelas kalah dari kota-kota besar. Ini soal pemasaran wisata, jadi harus kreatif," ujar Anas.
Dengan menggelar ajang BMX International, Anas berharap para penggemar BMX ke depannya bisa berkunjung dan menyalurkan hobinya beratraksi BMX di Banyuwangi.
Menurut dia, dampak setelah ajang internasional tersebut digelar cukup besar. Apalagi, jalinan komunitas BMX sangat besar dan kuat, sehingga pemasaran dari mulut ke mulut akan lebih mudah dilakukan.
"Saya baca salah satu riset Active Marketing Group di Amerika Serikat. Di sana, ada hampir 500.000 penggemar BMX yang menggunakan BMX-nya lebih dari 100 hari dalam setahun, lebih dari 10 persennya punya pendapatan setara hampir Rp1 miliar per tahun," katanya.
Di Indonesia, kata dia, dari diskusi yang disampaikan pegiat di Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI), banyak di antara penggemar BMX adalah kelas menengah ke atas.
"Ke depan mereka bisa beratraksi di Sirkuit Muncar Banyuwangi sekaligus berwisata," ujar Anas.
Sementara Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi MY Bramuda mengatakan sirkuit BMX sengaja dibangun di kawasan Muncar untuk mendorong pemerataan destinasi wisata baru.
Stimulus ini diharapkan memancing para pelaku usaha wisata untuk mengemas paket-paket wisata yang bisa menggaet wisatawan. Apalagi pemandangan pelabuhan di tempat itu sangat menarik, dipenuhi perahu besar yang berwarna-warni, sehingga para pelancong pun bisa berbelanja beragam ikan laut.
"Setiap tahun, digelar tradisi Petik Laut Muncar yang terkenal itu. Ditambah lagi Teluk Biru yang memiliki keindahan bawah laut yang menawan. Sangat layak dipromosikan. Bisa dipaketkan, setelah bersepeda di sirkuit BMX, bisa berbelanja di pasar ikan atau menikmati Teluk Biru," ujarnya.
Terkait ajang Banyuwangi BMX International, Bramuda menambahkan terdapat 328 atlet nasional dan internasional yang akan berlaga pada kejuaraan ini. Di antaranya dari Swiss, Denmark, Malaysia, Thailand, Timor Leste, Denmark, Australia, dan Jepang. Indonesia sendiri menurunkan tiga atlet nasional terbaiknya. (*)
Banyuwangi Bidik Pasar Wisatawan Penggemar BMX
Jumat, 1 April 2016 20:04 WIB
Pasar wisata penggemar BMX ini belum banyak yang menggarap. Kalau wisata massal, seperti wisata buatan, Banyuwangi jelas kalah dari kota-kota besar. Ini soal pemasaran wisata, jadi harus kreatif.