Sampang (Antara Jatim) - Enam siswa terjerat kasus narkoba di Kabupaten Sampang, Jawa Timur,
dipastikan gagal mengikuti ujian pada pelaksanaan Ujian Nasional 2016.
Kepala Bidang Kurikulum dan Mutu Pendidikan pada Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang Arif Budiansor di Sampang, Rabu mengatakan keenam siswa yang terjerat narkoba itu masing-masing lima orang siswa SMP dan seorang siswa SMA.
"Kami arahkan kelima siswa ini mengikuti ujian kejar paket saja, baik paket B maupun ujian kejar paket C," katanya.
Arif menjelaskan, keenam pelajar yang kini sedang diproses hukum tersebut tidak bisa mengikuti ujian nasional di sekolah reguler, karena tidak memenuhi persyaratan.
Salah satunya harus memenuhi absensi kehadiran ke sekolah 80 persen, dan tercatat berperilaku baik atau tidak pernah terlibat kasus tindak pidana kriminal.
"Ini adalah standar formal yang telah ditetapkan pemerintah," katanya.
Jika, standar formal tersebut tidak terpenuhi, maka yang bersangkutan dipastikan tidak akan lulus.
"Makanya, kita sarankan agar keenam orang siswa yang terlibat kasus narkoba ini hendaknya mengikuti ujian kejar paket saja," katanya.
Sebanyak 23.455 siswa tingkat SMP/MTs dan SMA/MA dan yang sederajat akan menjadi peserta Ujian Nasional 2016 pada April hingga Mei 2016. Jumlah itu sesuai dengan jumlah siswa yang telah masuk dalam daftar nominasi tetap (DNT).
Perinciannya, peserta ujian untuk siswa SMP sebanyak 8.988 orang siswa, MTs (Madrasah Tsanawiyah) sebanyak 6.485 orang siswa, SMA sebanyak 2.668 orang, lalu siswa SMK sebanyak 1.761 orang dan siswa Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 3.553 orang.
Jadwal pelaksanaan UN tingkat SMA dan yang sederajat pada tanggal 4 hingga 6 April 2016.
Sedangkan, ujian untuk tingkat SMP dan yang sederajat, akan digelar pada tanggal 9 dan 10 Mei 2016.
Kabid Kurikulum dan Mutu Pendidikan Disdik Sampang, Arif Budiansor menjelaskan, pihaknya telah meminta para kepala sekolah, baik tingkat SMA dan yang sederajat, maupun SMP dan yang sederajat agar melakukan persiapan sejak saat ini.
"Misalnya memberikan bimbingan khusus kepada siswa yang hendak mengikuti ujian, atau memberikan pelajaran tambahan bagi siswa yang kurang menguasai pada bidang pelajaran tertentu," katanya.
Ia berharap, semua peserta ujian nantinya bisa meraih nilai dengan memuaskan, sehingga mereka tidak akan kesulitan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Dibanding 2015, peserta ujian nasional di Kabupaten Sampang kali ini jauh lebih banyak.
Sebab pada pelaksanaan ujian nasional 2015, jumlah siswa yang ikut ujian dan masuk dalam daftar nominasi tetap (DNT) sebanyak 17.502 orang. (*)
Kepala Bidang Kurikulum dan Mutu Pendidikan pada Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang Arif Budiansor di Sampang, Rabu mengatakan keenam siswa yang terjerat narkoba itu masing-masing lima orang siswa SMP dan seorang siswa SMA.
"Kami arahkan kelima siswa ini mengikuti ujian kejar paket saja, baik paket B maupun ujian kejar paket C," katanya.
Arif menjelaskan, keenam pelajar yang kini sedang diproses hukum tersebut tidak bisa mengikuti ujian nasional di sekolah reguler, karena tidak memenuhi persyaratan.
Salah satunya harus memenuhi absensi kehadiran ke sekolah 80 persen, dan tercatat berperilaku baik atau tidak pernah terlibat kasus tindak pidana kriminal.
"Ini adalah standar formal yang telah ditetapkan pemerintah," katanya.
Jika, standar formal tersebut tidak terpenuhi, maka yang bersangkutan dipastikan tidak akan lulus.
"Makanya, kita sarankan agar keenam orang siswa yang terlibat kasus narkoba ini hendaknya mengikuti ujian kejar paket saja," katanya.
Sebanyak 23.455 siswa tingkat SMP/MTs dan SMA/MA dan yang sederajat akan menjadi peserta Ujian Nasional 2016 pada April hingga Mei 2016. Jumlah itu sesuai dengan jumlah siswa yang telah masuk dalam daftar nominasi tetap (DNT).
Perinciannya, peserta ujian untuk siswa SMP sebanyak 8.988 orang siswa, MTs (Madrasah Tsanawiyah) sebanyak 6.485 orang siswa, SMA sebanyak 2.668 orang, lalu siswa SMK sebanyak 1.761 orang dan siswa Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 3.553 orang.
Jadwal pelaksanaan UN tingkat SMA dan yang sederajat pada tanggal 4 hingga 6 April 2016.
Sedangkan, ujian untuk tingkat SMP dan yang sederajat, akan digelar pada tanggal 9 dan 10 Mei 2016.
Kabid Kurikulum dan Mutu Pendidikan Disdik Sampang, Arif Budiansor menjelaskan, pihaknya telah meminta para kepala sekolah, baik tingkat SMA dan yang sederajat, maupun SMP dan yang sederajat agar melakukan persiapan sejak saat ini.
"Misalnya memberikan bimbingan khusus kepada siswa yang hendak mengikuti ujian, atau memberikan pelajaran tambahan bagi siswa yang kurang menguasai pada bidang pelajaran tertentu," katanya.
Ia berharap, semua peserta ujian nantinya bisa meraih nilai dengan memuaskan, sehingga mereka tidak akan kesulitan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Dibanding 2015, peserta ujian nasional di Kabupaten Sampang kali ini jauh lebih banyak.
Sebab pada pelaksanaan ujian nasional 2015, jumlah siswa yang ikut ujian dan masuk dalam daftar nominasi tetap (DNT) sebanyak 17.502 orang. (*)