Jombang (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, masih melakukan pencarian untuk menemukan santri yang diketahui tenggelam di Sungai Ngotok Ring Kanal, Kecamatan Jombang Kota.
"Tim masih melakukan pencarian sampai malam ini, yang dilakukan di tepi sungai dan bukan di sungai, sebab saat ini sudah malam," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Jombang Gunadi di Jombang, Sabtu.
Ia mengatakan, santri itu tenggelam di sungai setelah sebelumnya sempat terhanyut. Ia bernama Arif Fadila (13) asal Balikpapan, Kalimantan Timur. Ia merupakan santri dari Pondok Pesantren Al-Hikmah, Bahrul Ulum, Jombang.
Ia mengatakan, kejadian itu berawal saat korban yang mencari ikan dengan teman-temannya di Sungai Ngotok Ring Kanal, Kecamatan Jombang Kota itu. Saat itu, arus air sedang deras.
Diduga saat mencari ikan, korban terpeleset dan jatuh ke sungai. Sejumlah rekan korban sebenarnya sempat memegang korban, namun karena arus sungai yang deras akhirnya terlepas. Bahkan, warga juga sempat mengetahui dan berupaya menolong korban, namun karena arus sungai yang deras, mereka tidak dapat menolongnya.
"Warga sudah tahu anak itu terseret arus, masyarakat juga mau menolong, namun saat itu pusaran air sangat deras," ujarnya.
Ia berharap, santri yang masih duduk di kelas dua sekolah dasar itu secepatnya ditemukan. Ia juga berharap, yang bersangkutan masih bisa diselamatkan nyawanya.
Banjir melanda Kabupaten Jombang, yang terjadi akibat tingginya curah hujan pada Sabtu pagi. Terdapat empat kecamatan yang terkena banjir yaitu Kecamatan Jombang Kota, Perak, Tembelang, dan Mojoagung.
Air menggenangi rumah warga sekitar lutut orang dewasa. Bukan hanya rumah warga yang tergenang, banjir juga menggenangi hingga jalan raya. Bahkan, jalan raya provinsi yang menghubungkan Madiun-Surabaya juga terendam air. Akibatnya, arus lalu lintas menjadi macet.
Gunadi mengatakan, BPBD Kabupaten Jombang sudah memberikan bantuan terutama untuk warga yang mengungsi, di Kecamatan Mojoagung, berupa paket bahan pokok serta mi instan. Sementara, untuk daerah lainnya warga tidak mengungsi.
Untuk saat ini, lanjut dia, ketinggian air sudah mulai turun. Warga pun sudah lebih mudah untuk melakukan aktivitasnya.
"Sore tadi sempat terjadi hujan lagi, namun tidak sampai mengakibatkan banjir lagi. Untuk saat ini air sudah surut," ujar Gunadi. (*)