Blitar (Antara Jatim) - Keluarga Nurcholis (30), korban jatuhnya pesawat latih tempur Super Tucano milik TNI AU yang jatuh di permukiman warga di Jalan LA Sucipto, Malang, berencana segera memakamkan almarhum di tempat pemakaman yang ada di desanya, Desa Tawangrejo, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar.
Mamat, salah seorang kerabat mengatakan keluarga berencana memakamkannya pagi ini. Saat ini, seluruh keluarga juga sudah berkumpul, sehingga pemakaman juga bisa secepatnya dilakukan.
Ia juga mengatakan keluarga masih sedih dengan kepergian almarhum. Padahal, almarhum baru pulang awal pekan lalu saat libur imlek dan berkumpul bersama keluarga.
"Kami masih berduka, sebab baru awal pekan lalu ia pulang ke rumah. Terakhir, kami komunikasi ya pas almarhum pulang ke rumah," katanya kepada wartawan, Kamis.
Ia mengaku almarhum memang tidak tentu pulangnya ke rumah, tapi cukup sering. Walaupun masih berduka, keluarga berusaha untuk tegar dan sabar dengan kejadian yang menimpanya.
Kepulangan jenazah almarhum diantar menggunakan mobil ambulans pada Rabu (10/2) malam. Sejumlah tentara juga turut mengantarkan jenazah korban ke rumah duka.
Kedatangan jenazah disambut isak tangis para kerabat dan tetangga korban. Mereka sangat sedih dengan kejadian yang dialami saudara mereka, Nurcholis. Bahkan, adik korban juga sampai pingsan berkali-kali karena sedih.
Selain dari anggota TNI AU yang juga mengawal jenazah korban, sejumlah muspida Kabupaten Blitar juga turut hadir. Mereka mengucapkan ikut berduka cita pada keluarga almarhum atas musibah yang terjadi.
Sementara itu, Kepala Teknik EGC Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrachhman Saleh Malang Letda Hartono mengatakan ia memang sengaja ditugaskan untuk mengantarkan jenazah ke rumah duka. Selain sebagai bentuk pertanggungjawaban, dari TNI AU juga memberikan tali asih pada keluarga.
"Saya hanya ditugaskan dari lanud untuk mengantarkan jenazah korban jatuhnya pesawat dan tali asih," katanya singkat.
Pesawat latih tempur Super Tucano milik TNI AU jatuh di permukiman warga di Jalan LA Sucipto, Malang, pada Rabu pagi. Akibat dari kejadian itu, sejumlah orang mengalami luka dan beberapa meninggal dunia. Mereka adalah dua warga sipil yaitu Erna Wahyuningtyas dan Nurcholis.
Selain dua warga sipil yang menjadi korban pesawat buatan Brasil tersebut, dua awak pesawat juga menjadi korban, yaitu pilot pesawat Mayor Penerbang (Pnb) Ivy Safatillah dan kopilot Saiful. Pilot sudah ditemukan petugas, sementara untuk kopilot masih proses evakuasi. (*)