Kediri (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri, Jawa Timur, menghentikan pencarian warga yang tenggelam di Sungai Brantas, yang disebabkan derasnya arus sungai serta hujan.
"Untuk sementara pencarian dihentikan karena hujan terus. Selain itu, arus sungai juga sangat deras, sehingga tidak memungkinkan melakukan pencarian korban," kata Kepala BPBD Kota Kediri Syamsul Bahri di Kediri, Rabu.
Ia mengatakan, sebenarnya tim sudah berupaya melakukan pencarian. Pencarian dilakukan di sepanjang Sungai Brantas wilayah Kota Kediri. Bahkan, tim juga mendapatkan bantuan personel dari SAR Trenggalek untuk mencari korban, namun masih nihil hasilnya.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan tim juga menyelam ke dasar sungai untuk mencari keberadaan tubuh korban, tapi terhalang pekatnya air sungai. Karena cuaca yang hujan terus, air sungai berubah menjadi kecokelatan bercampur dengan lumpur.
"Arusnya sangat besar dan berlumpur. Bahkan, dari Brimob juga menyelam tapi terhalang jarak pandang," jelasnya.
Syamsul menduga, tubuh korban masih tersangkut di dasar sungai, sehingga belum bisa muncul ke permukaan. Untuk itu, selain mencari keberadaan korban dengan melakukan penyisiran, tim juga berupaya membersihkan sampah yang terdiri dari tanaman enceng gondok dari daerah sungai.
Dengan itu, diharapkan upaya untuk pencarian korban akan lebih mudah. Jika daerah itu bersih, dimungkinkan tubuh korban bisa terangkat, sehingga keluarga pun juga tidak terlalu cemas.
Untuk keluarga, ia mengatakan sudah datang ke lokasi tenggelam. Mereka juga berharap, tubuh Kaseman (50) warga Kecamatan Tarokan itu bisa secepatnya dilakukan.
Syamsul juga mengatakan sudah koordinasi dengan BPBD Kabupaten Kediri. Dari berbagai pengalaman, temuan jenazah sering terungkap di Bendung Gerak Waruturi, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri.
"Kami juga sudah minta BPBD Kabupaten Kediri segera melapor jika ada temuan tubuh tersangkut di bendung gerak. Bagaimanapun juga, lokasi korban tenggelam ada di Kota Kediri," ujarnya.
Untuk pencarian lagi, Syamsul mengatakan masih menunggu cuaca terang serta hujan yang reda. Dimungkinkan pencarian akan kembali dilanjutkan keesokan harinya, menunggu cuaca terang. Hal itu disebabkan, pencarian yang dilakukan pada petang ataupun malam hari membahayakan.
Sebelumnya seorang pencari pasir yang bernama Kaseman dilaporkan tenggelam saat mencari pasir bersama-sama rekannya, pada Selasa (9/2). Tubuhnya hingga kini belum ditemukan. (*)