Trenggalek (Antara Jatim) - Satu keluarga eks-anggota Gerakan Fajar Nusantara asal Trenggalek, tiba
di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur ,Senin, sekitar pukul 02.00 WIB,
dengan pengawalan ketat aparat kepolisian maupun TNI.
Keluarga eks-Gafatar yang terdiri atas ayah, ibu dan tiga anak
perempuan itu sempat ditampung beberapa jam di balai diklat kantor Badan
Kepegawaian Daerah Trenggalek sebelum diserahkan secara resmi dari
pemda setempat ke Muspika Kampak.
"Penyerahan secara simbolis ini untuk memastikan bahwa upaya
pengembalian warga eks-Gafatar ini berjalan baik dan bisa diterima semua
pihak, terutama di lingkungan asalnya di Desa Senden, Kecamatan
Kampak," kata Sekda Trenggalek Ali Mustofa di Trenggalek.
Prosesi penyerahan keluarga eks-Gafatar itu berlangsung tertutup.
Wartawan sempat masuk ke dalam ruangan untuk meliput prosesi
serah-terima keluarga eks-Gafatar tersebut dari pemda ke Muspika Kampak,
namun oleh petugas protokoler segera diminta keluar dan menunggu sampai
kegiatan selesai.
Sementara di dalam ruang utama balai diklat BKD, hanya menyisakan
perwakilan forum pimpinan daerah yang dipimpin oleh Sekda Trenggalek,
Ali Mustofa, MUI, jajaran Muspika Kampak serta perangkat Desa Senden.
"Ada semacam proses pembaiatan, di mana mereka diminta untuk
membaca lagi syahadat untuk mengembalikan aqidah keagamaan mereka
setelah beberapa lama sempat tersesat, keluar dari ajaran Islam," katag
Ketua MUI Trenggalek Mohammad Yuzak dikonfirmasi usai acara.
Dari lima anggota keluarga yang sempat bergabung dalam organisasi
terlarang Gafatar di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, tersebut,
hanya empat orang yang dituntun Ketua MUI membacakan kalimat syahadat,
bacaan wajib dalam ajaran Islam yang menandai pengakuan terhadap Allah
WST sebagai Tuhan yang Maha Esa dan Muhammad SAW sebagai utusan Allah.
Mereka yang membaca syahadat masing-masing adalah Kasiyanto (41), Katirah (40), Amelia Pratiwi (16), dan Ilmi Farida (13).
Sementara putri bungsu pasangan Kasiyanti dan Katirah yang masih
berusia tujuh tahun (Tasya Aulia) dibiarkan hanya menyaksikan prosesi
pembacaan syahadat orang tua dan dua kakak kandungnya karena dianggap
belum dewasa.
"Ada beberapa hal lain yang ingin kami pastikan bahwa yang
bersangkutan mau dan bersedia untuk kembali ke ajaran yang benar dan
tidak akan mengulangi perbuatannya. Selebihnya, pemkab menjamin keamanan
mereka sekaligus hak-haknya sebagai warga negara," tegas Ali Mustofa.
Setelah prosesi serah terima usai, Kasiyanto dan keluarga kemudian
diangkut menggunakan mobil patroli polisi menuju kampung halaman
istrinya di Desa Senden, Kecamatan Kampak. (*)
Satu Keluarga Eks-Gafatar Tiba di Trenggalek
Senin, 25 Januari 2016 19:03 WIB
"Ada beberapa hal lain yang ingin kami pastikan bahwa yang bersangkutan mau dan bersedia untuk kembali ke ajaran yang benar dan tidak akan mengulangi perbuatannya. Selebihnya, pemkab menjamin keamanan mereka sekaligus hak-haknya sebagai warga negara," tegas Ali Mustofa.