Tulungagung (Antara Jatim) - Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur,
mengisntruksikan kepada seluruh kadernya agar aktif mengawasi aktivitas
"Jaulah" Islam yang aktif melakukan dakwah keliling dari satu daerah ke
daerah lain.
"Tanpa bermaksud membatasi, apalagi menghalangi aktivitas syiar
keagamaan mereka yang pada dasarnya baik, pengawasan melekat perlu
dilakukan agar aktivitas jaulah itu tidak disalahgunakan oleh kelompok
tertentu untuk menyebarkan radikalisme," kata Ketua PDM Tulungagung,
Marsudi Al-Ashari, di Tulungagung, Selasa.
Selain membangun komunikasi yang baik dan intensif dengan para
aktivis jaulah yang biasanya melakukan kegiatan syiar keagamaan
berkeliling secara berkelompok, langkah antisipasi bisa dilakukan dengan
meminta segala identitas kependudukan dari para jaulah dimaksud.
Bukti administratif kependudukan tersebut selanjutnya harus
dilaporkan ke perangkat desa setempat ataupun ke pihak kepolisian demi
memudahkan pengawasan terhadap setiap pendatang yang masuk satu wilayah.
"Muhammadiyah memahami kondisi sosial-politik dalam negeri yang
saat ini sedang memasuki masa darurat terorisme sehingga semua pihak
wajib melakukan kewaspadaan bersama," ujarnya.
Marsudi menengarai aktivitas jaulah atau kegiatan dakwah keliling
oleh kelompok yang diistilahkan sebagai penggiat Islam cukup banyak
ditemukan di Tulungagung.
Tidak hanya oleh koloni jaulah yang berasal dari dalam negeri,
tidak jarang pula mereka berasal dari luar negeri, seperti Pakistan,
Afganistan ataupun beberapa negara Timur Tengah lainnya.
Para jaulah yang biasanya berkelompok dan mengenakan baju gamis
atau pakaian jubah tersebut mendatangi sejumlah masjid di daerah tujuan
untuk melakukan berbagai kegiataan keagamaan, seperti mengaji, tadarus,
shalat berjamaah hingga silaturahmi ke rumah-rumah penduduk dengan
tujuan syiar Islam.
"Kemarin itu terakhir saya dapat SMS (pesan singkat) dari Bapak
Kapolres (Tulungagung) yang menyebut ada teman-teman kelompok jaulah
yang beraktivitas di salah satu masjid di Desa Ngantru, Kecamatan
Ngantru yang timur jalan," ungkap Marsudi.
Kendati aktif melakukan kewaspadaan bersama, Marsudi menegaskan
pada dasarnya aktivitas kelompok jaulah Islam tidaklah berbahaya.
Menurutnya, langkah terbaik dalam upaya mengantisipasi persebaran
paham radikalisme Islam yang menyusup melalui aktivitas dakwah keliling
seperti dilakukan para jaulah adalah dengan mengidentifikasi data-data
kependudukan mereka, baik dalam bentuk KTP, SIM, paspor ataupun data
administratif lainnya.(*)
Muhammadyah Tulungagung Awasi Dakwah Keliling "Jaulah" Islam
Selasa, 19 Januari 2016 17:40 WIB
"Tanpa bermaksud membatasi apalagi menghalangi aktivitas syiar keagamaan mereka yang pada dasarnya baik, pengawasan melekat perlu dilakukan agar aktivitas jaulah itu tidak disalahgunakan oleh kelompok tertentu untuk menyebarkan ajaran radikalisme," kata Ketua PD Muhammadyah Kabupaten Tulungagung, Marsudi Al-Ashari di Tulungagung, Selasa.