Jember (Antara Jatim) - Kuota Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2016 di Universitas Jember, Jawa Timur, berkurang dari 50 persen menjadi 40 persen dari total mahasiswa yang diterima di kampus setempat.
"Jumlah calon mahasiswa berprestasi yang diterima melalui jalur SNMPTN tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu yakni dengan kuota sebanyak 40 persen dari sekitar 6.000 calon mahasiswa baru," kata Kepala Humas dan Protokol Universitas Jember (Unej), Agung Purwanto di Jember, Selasa.
Pendaftaran SNMPTN 2016 sudah dibuka sejak Senin (18/1) hingga 20 Februari 2016, sehingga pihak sekolah wajib melakukan pengisian data seluruh siswanya dan masing-masing siswa, kemudian melakukan verifikasi kebenaran data yang dimasukkan sekolah agar bisa terdaftar sebagai peserta SNMPTN 2016.
"Kuota penerimaan mahasiswa melalui SNMPTN lebih sedikit dibandingkan tahun lalu karena tahun ini kuota untuk SNMPTN sebesar 40 persen, SBMPTN 30 persen, dan 30 persen untuk Ujian Mandiri," tuturnya.
Kuota SNMPTN tahun 2015 di Universitas Jember mencapai 2.569 kursi atau 50 persen dari total mahasiswa yang diterima di kampus setempat.
Menurut dia, tahapan SNMPTN diawali dengan pengisian data dan verifikasi di Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS) melalui laman http://pdss.snmptn.ac.id yang dilakukan oleh kepala sekolah atau petugas yang ditunjuk kepala sekolah.
"Ada beberapa perbedaan pada pelaksanaan SNMPTN 2016 dengan sebelumnya di antaranya pada SNMPTN 2016, sekolah hanya melakukan pengisian data nilai siswa mulai dari semester tiga, empat dan lima saja," paparnya.
Sedangkan pada SNMPTN sebelumnya, sekolah memasukkan nilai rapor dari semester satu hingga lima, kemudian perbedaan lainnya yakni perangkingan siswa dilakukan oleh sistem yang dikembangkan panitia SNMPTN 2016 dan bukan oleh sekolah.
"Posisi rangking siswa di satu sekolah akan otomatis keluar dari hasil olah program sistem tersebut. Rangking diperoleh dari nilai rapor mata pelajaran ujian nasional (UN) sesuai dengan jurusan siswa," paparnya.
Agung mengimbau agar sekolah memasukan data nilai semua siswa kelas XII karena sistem akan menyeleksi otomatis siswa-siswa yang memenuhi kriteria sesuai dengan akreditasi sekolah.
"Jika sekolah hanya memasukkan 75 persen siswanya yang sudah dirangking sendiri oleh sekolah yang berakreditasi A misalnya, maka sistem SNMPTN akan memotong 75 persen dari data yang dimasukkan tersebut. Ini merugikan sekolah dan utamanya siswa calon peserta SNMPTN 2016," imbuhnya.
Ia mencontohkan sekolah dengan akreditasi A hanya diambil sebanyak 75 persen nilai terbaik di sekolahnya, akreditasi B sebanyak 50 persen, dan sekolah dengan akreditasi C akan diambil 20 persen terbaik dan seterusnya.
"Jangan sampai yang dimasukan hanya yang nilai siswa yang bagus bagus saja karena nantinya tetap akan otomatis diseleksi sesuai aturan sistem panitia Unej," ujarnya.
Jadwal pengisian dan verifikasi PDSS berlangsung sejak 18 Januari - 20 Februari 2016, kemudian proses pendaftaran SNMPTN pada 29 Februari - 12 Maret 2016, selanjutnya 22 Maret - 21 April 2016 adalah pencetakan kartu tanda peserta SNMPTN, 24 Maret – 8 Mei 2016 proses seleksi, dan tanggal 10 Mei 2016 adalah pengumuman hasil SNMPTN.(*)