Bojonegoro (Antara Jatim) - Sejumlah perajin di Desa Rendeng, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mulai mengembangkan gerabah modern berupa berbagai aneka motif boneka tokoh film kartun untuk meningkatkan daya jual, sekaligus mengembangkan lokasi setempat sebagai wisata edukasi.
Seorang perajin gerabah di Desa Rendeng, Kecamatan Malo, Bojonegoro, Thalhah, Minggu, mengatakan, perajin di desa setempat mulai mengembangkan gerabah modern, sejak Juni lalu.
"Yang pertama kali menciptakan berbagai aneka produk gerabah boneka modern, seperti doraemon, spongebob, patrick, marsha, juga boneka yang lainnya yaitu adik saya namanya Tabah (30)," tuturnya.
Ia menjelaskan Tabah tertarik mengembangkan berbagai aneka produk gerabah modern tokoh film kartun, karena terinspirasi film kartun di TV.
"Berangkat dari melihat banyak tokoh film kartun yang disukai anak-anak, kemudian muncul ide membuat boneka tokoh film kartun," jelas dia.
Dalam membuat gerabah berbagai aneka boneka itu, katanya, tidak dibuat dengan tangan langsung, secara manual, tetapi memanfaatkan cetakan gips.
"Seorang perajin mampu memproduksi sekitar 70 gerabah mentah, sebab teknis pembuatannya memanfaatkan alat cetak gips. Tapi, belum termasuk membakar dan mewarnai," jelasnya.
Dari puluhan perajin gerabah di desanya, katanya, perajin yang memproduksi gerabah modern, selain Tabah dan dirinya yaitu, Ismail dan Mochtarom.
"Perajin yang memproduksi boneka modern baru empat perajin. Lainnya, masih memproduksi gerabah tradisional seperti celengan binatang, juga lainnya," jelas dia.
Menurut dia, setelah ada produksi gerabah modern itu, lokasi Desa Rendeng, Kecamatan Malo, mulai sering dikunjungi siswa PAUD, juga SD, untuk wisata edukasi. Di lokasi setempat, para siswa bisa melihat cara pembuatan gerabah mulai mencetak, membakar, sekaligus para siswa diajak ikut mewarnai.
"Rata-rata kunjungan siswa PAUD atau SD ke lokasi di sini bisa 10 kali per bulan," ucapnya, menegaskan.
Para siswa yang berkunjung ke lokasi setempat, katanya, memperoleh hadiah gerabah boneka modern dan siswa yang keluar sebagai juara mewarnai memperoleh piala gerabah berupa tugu Adipura.
"Ketika ada kunjungan siswa itu, selain guru-guru, juga orang tua yang mengantar banyak yang membeli gerabah berbagai boneka, yang harganya mulai Rp3.000 sampai Rp10.000 per boneka," jelas dia.
Karena sering dikunjungi siswa itulah, lanjut dia, atas saran petugas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) di desa setempat di setiap lorong menuju lokasi perajin dipasang spanduk dengan tulisan "Wisata Edukasi".
Ia menambahkan perajin juga memasarkan berbagai aneka gerabah boneka modern ke berbagai kota, seperti Gresik dan Surabaya.
"Kita pasarkan sendiri langsung ke toko-toko hiasan di luar kota, seperti Gresik dan Surabaya," ucapnya, menegaskan. (*)