"Bantuan tersebut dilaksanakan secara bertahap. Selama tahun 2015 ini, dari 3.892 rumah tangga sasaran, sebanyak 338 rumah tangga di antaranya telah menerima bantuan pemasangan listrik gratis tersebut," ujar Ketua Yayasan Terang Untuk Bangsa, Iwan Susanto, kepada wartawan di Madiun, Selasa.
Menurut Iwan, masih banyak rumah tangga miskin di Kabupaten Madiun yang belum teraliri listrik secara mandiri. Kebanyakan mereka berada di daerah terpencil seperti Kecamatan Kare dan Gemarang.
"Berdasarkan survei kami bersama Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, jumlah rumah tangga miskin di Kabupaten Madiun yang belum memakai KWH PLN secara sendiri mencapai 16.000 KK," kata dia.
Ia menjelaskan, masih banyaknya warga yang belum memiliki listrik sendiri tersebut bukan karena tidak ada jaringan, namun karena tidak mampu menanggung biaya pemasangan listrik baru.
Adapun saat ini besarnya biaya pemasangan listrik bervariasi mulai dari Rp421 ribu hingga Rp2,2 juta tergantung dari besaran daya.
Agar dapat menikmati listrik, belasan ribu rumah tangga miskin tersebut menyalur ke tetangga ataupun kerabatnya yang tentu saja hal itu sangat berbahaya.
Untuk itu, Iwan melalui yayasan yang digagasnya, aktif memberikan bantuan pemasangan listrik gratis terhadap warga miskin yang sangat membutuhkan.
Diketahui, Yayasan Terang Untuk Bangsa berdiri pada tahun 2013. Sebelum mendapat bantuan, anggaran pemasangan listrik gratis yang diberikan ke warga miskin diperoleh dari CSR sejumlah perusahaan, donatur para relawan dari dalam dan luar negeri, serta dana pribadi.
Tujuan yayasan tersebut sangat sederhana, yakni pemerataan pemanfaatan listrik bagi seluruh masyarakat terlebih warga miskin di daerah terpencil.
Data Yayasan Terang Untuk Bangsa mencatat, dari tahun 2012 hingga 2014, warga miskin di Kabupaten Madiun yang telah menerima bantuan pemasangan listrik gratis mencapai 4.855 KK yang tersebar di 12 kecamatan dan 85 desa.
Selanjutnya, pendampingan terhadap 16.000 KK yang belum memiliki listrik tersebut akan terus dilakukan hingga semuanya dapat menikmati listrik secara mandiri. (*)