Surabaya, (Antara Jatim) - Penjabat Bupati Gresik, Akmal Boedianto berharap pelaksanaan Pilkada setempat lancar dan dapat meningkatkan angka prosentase partisipasi politik masyarakat Gresik, serta keberadaan program pangan yang ada juga lancar.
Ucapan itu, disampaikan Akmal saat menyelenggarakan doa bersama dan doa bersama (istighotsah) yang dihadiri oleh Forpimda Gresik, serta para pasangan calon bupati dan wakil bupati setempat, di Masjid Agung Gresik Senin (7/12).
Dalam keterangannya, Akmal mengatakan, doa bersama ini untuk memohon doa kepada Allah SWT agar memberikan keamanan dan kelancaran proses Pemilukada di Gresik yang akan berlangsung pada Rabu, 9 Desember 2015.
"Kami berterima kasih Forpimda serta para pasangan calon bupati yang telah hadir. Dengan kehadiran mereka, kami melihat adanya keseriusan untuk sukses Pemilukada yang tertib, lancar dan damai," katanya.
Akmal juga mengaku sangat bangga akan partisipasi tinggi dari masyarakat Gresik pada setiap pelaksanaan Pemilu, sebab angka partisipasi masyarakat Gresik saat Pemilihan Presiden lalu mencapai 76 persen.
"Mari kita himpun dan ajak masyarakat yang ada di sekitar kita untuk hadir ke TPS saat pelaksanaan Pikada nanti. Kami juga menekankan agar masyarakat bisa ikut menggunakan hak pilihnya dan mengawal proses demokrasi. Bagi saya proses terpilihnya pasangan Bupati sampai pelaksanaan pelantikannya bisa sesuai agenda. Lebih cepat lebih baik," tegas Akmal.
Sementara untuk persiapan, Akmal mengaku telah melakukan pematangan persiapan pelaksanaan Pilkada dengan mendatangi beberapa tempat pemungutan suara (TPS), seperti TPS 12 Desa Randuagung Kecamatan Kebomas.
Dalam kunjungan itu, Akmal didampingi Kabag Humas Suyono dan Camat Kebomas, M Jairuddin, dan melihat keadaan calon TPS 12 Desa Randuagung yang punya DPT 367 orang.
Tanam Padi
Selain fokus Pilkada, Akmal juga melakukan pelaksanaan tanam padi dengan menggunakan "transplanter" oleh kelompok tani Desa Imaan Kecamatan Dukun. Dengan didampingi oleh Kabag Humas Pemkab Gresik Suyono, anggota Kodim 0817, Polres Gresik dan anggota kelompok tani.
Dalam keterangannya, Akmal mengatakan penggunaan transplanter adalah upaya pemerintah dalam program intensifikasi pertanian. Transplanter merupakan alat penanam bibit dengan jumlah, kedalaman, jarak dan kondisi penanaman yang seragam.
"Dengan transplanter bantuan Pemprov Jatim, penanaman bisa lebih cepat, tertata berjajar lebih bagus dan diharapkan petani bisa mendapat hasil lebih baik," ujar Akmal.
Selain itu, dengan kecepatan penanaman maka penanaman bisa serentak, dan mempersempit tumbuh dan berpindahnya hama.
Ke depan dipastikan produksi pertanian khususnya padi akan meningkat, apabila sudah menggunakan transplanter secara serentak.
"Kami berharap bantuan transplanter ini bisa merata pada semua desa terutama desa sentra produksi padi," katanya. (adv)