Lamongan, (Antara Jatim) - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa meninjau pembagian dana Program Keluarga Harapan (PKH) tahap keempat di Kantor Pos, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Sabtu.
Dalam kesempatan itu Khofifah meminta kepada penerima program, agar dana PKH benar-benar digunakan untuk pemenuhan gizi ibu dan bayi dalam kandungan.
"Saya minta agar para ibu-ibu memanfaatkan uang Rp1 juta untuk dibelikan ikan, daging dan sayur, dan bagi yang hamil agar Ibu dan bayinya sehat," ucap Khofifah, berpesan.
Sementara bagi penerima program yang memiliki anak balita, agar uang yang diterima digunakan untuk membelikan makanan bergizi bagi tumbuh kembang sang buah hati.
"Jangan sampai ada anak kurang gizi yang dapat membuat pertumbuhan otak kurang baik," ucapnya, menambahkan.
Khofifah menjelaskan, PKH sebagai satu-satunya program yang mampu mempersempit jurang kesenjangan sosial.
"Kementerian Keuangan menyebut PKH sebagai satu-satunya program yang bisa mempersempit kesenjangan sosial, karena rasio kesenjangan itu saat ini 0,40 dan tahun depan ditargetkan bisa menjadi 0,39," kata Khofifah.
Untuk itu, Khofifah mengaku tahun depan PKH akan diperluas, yakni dari sekitar 3 juta peserta menjadi sejumlah 6 juta peserta.
Kepada manajemen PKH di Lamongan, Khofifah meminta agar peserta PKH yang memiliki rumah tidak layak huni untuk diprioritaskan menerima bantuan bedah rumah.
Sedangkan bagi penerima program yang ingin berdagang, agar diikutkan dalam program Kelompok Usaha Bersama (KUBE).
Dalam kesempatan itu, Khofifah juga menegaskan tidak ada pemotongan sedikit pun dari dana PKH yang disalurkan kepada penerima di berbagai wilayah.
Sementara, dalam kegiatan itu Khofiah juga meninjau pelaksanaan pembagian Beras Untuk Rakyat Sejahtera (Rastra) ke-14 di Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan.(*)