Tulungagung (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Jumat menggelar simulasi mitigasi bencana tsunami di dua kawasan pesisir selatan daerah tersebut, yakni Pantai Sidem dan Popoh.
Simulasi penanggulangan korban bencana tsunami yang dipimpin oleh Komandan Kodim 0807 Tulungagung, Letkol Arm TNI Brantas Suharyo itu diikuti oleh lebih dari 1.500 peserta, yang terdiri dari tim terpadu penanggulangan bencana daerah serta masyarakat nelayan setempat.
Dalam simulasi yang diskenario selama kurang-lebih empat jam, mulai pukul 08.00 WIB itu digelar laiknya peristiwa bencana tsunami sesungguhnya.
Pantauan Antara di lapangan, situasi kepanikan warga pesisir mulai terjadi saat sirine tanda bahaya/bencana yang terpasang di atas suar milik PLTA Niama, Tulungagung berbunyi menderu-deru di langit perkampungan nelayan Desa Sidem.
Dalam hitungan detik, relawan tangguh penanggulangan bencana tingkat desa dibantu perangkat dan sebagian warga yang telah dilatih sebelumnya, sontak membantu tindakan kontijensi dengan mengevakuasi ratusan warga lainnya menuju empat titik penampungan sementara di perbukitan yang telah dipersiapkan.
Tak berapa lama setelah sebagian besar warga berlarian ke tempat aman, ratusan petugas dari berbagai unsur/lembaga seperti BPBD, TNI, Polri, pramuka, PMK, PLTA, ormas maupun unsur lainnya datang melakukan evakuasi menuju shelter pengungsian.
Di sekitar lokasi pengungsian, petugas lain dari unsur kesehatan, Orari dan relawan ikut membantu menangani korban luka-luka maupun kotban meninggal untuk dilakukan pengobatan ataupun dievakuasi lanjutan menuju rumah sakit terdekat.
"Simulasi mitigasi bencana ini kami gelar laiknya terjadi tsunami betulan, meskipun kita semua tidak mengharap hal itu benar-benar terjadi. Semua demi menguji kesiapsiagaan petugas sekaligus melatih warga agar memiliki kemampuan mitigasi awal," kata Dandim 0807 Tulungagung, Letkol Arm TNI Brantas Suharyo.
Sebelum digelarnya gladi lapang simulasi bencana tsunami, dua hari sebelumnya tim terpadu penanggulangan bencana tsunami lebih dulu melakukan gladi posko atau persiapan skenario dan pendistribusian tugas antara masing-masing perwakilan tim yang terlibat.
Selain kepada petugas, pembagian peran dalam kegiatan simulasi juga diberikan kepada seluruh warga pesisir yang terlibat sejumlah 850-an orang serta relawan.
Setelah hari pertama gladi lapang dengan agenda evakuasi penduduk dari kawasan perkampungan pesisir, simulasi dilanjutkan pada Sabtu (14/11) dengan kegiatan penyisiran korban bencana tsunami yang dimungkinkan terseret arus ke tengah laut.
Kegiatan simulasi bencana tersebut mendapat pantauan langsung dari Komandan Korem 081/DSJ Madiun, serta Bupati Tulungagung yang ikut terlibat dalam simulasi dari pendopo Kabupaten Tulungagung dengan memberi komando kepada Dandim 0807 Tulungagung.
"Rencananya kami akan melakukan simulasi lanjutan ke beberapa daerah pesisir lain. Setelah sebelumnya sempat digelar di Pantai Sine pada 2013, dan sekarang di Pantai Popoh dan Sidem, ke depan kami agendakan ke daerah pesisir lain yang berpotensi terpapar tsunami," kata Kepala BPBD Tulungagung, Suroto.
Ia mengatakan, Tulungagung memiliki 11 kawasan pesisir yang rentan terdampak bencana tsunami. Dari jumlah itu, tiga di antaranya memiliki jumlah penduduk paling banyak, yakni Pantai Sine, Sidem, serta Popoh.(*)
BPBD Tulungagung Gelar Simulasi Mitigasi Bencana Tsunami
Jumat, 13 November 2015 20:47 WIB
"Simulasi mitigasi bencana ini kami gelar laiknya terjadi tsunami betulan, meskipun kita semua tidak mengharap hal itu benar-benar terjadi. Semua demi menguji kesiapsiagaan petugas sekaligus melatih warga agar memiliki kemampuan mitigasi awal," kata Dandim 0807 Tulungagung, Letkol Arm TNI Brantas Suharyo.