Surabaya (Antara Jatim) - Pemkot Surabaya mulai menyosialisasikan pembangunan jalan lingkar luar
timur (JLLT) ke kawasan permukiman warga yang terkena dampak
pembangunan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Agus
Imam Sonhaji, di Surabaya, Jumat, mengatakan sosialisasi ini dilakukan
setelah penetapan lokasi jalan sepanjang 18,61 kilometer itu dikeluarkan
oleh gubernur.
"Tahapan pembangunan JLLT terus berjalan. Memang belum memasuki
tahapan pembangunan fisik, akan tetapi pemkot kini sudah mulai sounding
dan meminta percepatan pengukuran pada Badan Pertanahan Negara (BPN),"
katanya.
Menurut dia, sesuai aturan yang ada harus dilakukan pengukuran, lalu mengeluarkan peta bidang itu langsung dari BPN.
Ia juga menjelaskan pembangunan JLLT merupakan triger untuk
menghidupkan kawasan wisata bahari Kenjeran, selain jalan box culvert
dan juga jembatan Kenjeran.
Sebab dengan jadinya JLLT ini, kata dia, dipastikan akan memberikan
akses yang bagus untuk wisata tersebut. Sebagaimana diketahui, JLLT ini
membentang membelah Surabaya selatan ke utara, di mana ujung selatannya
akan menyambung akses ke bandara Juanda.
Sedangkan untuk ujung selatannya akan memberi sambungan langsung ke
Tanjung Perak. "Kalau untuk menuju Kenjeran itu tembusnya nanti lewat
perumahan Pantai Mentari, di sana akan banyak rumah warga yang terkena,
maka kita lakukan sosialisasi sembari menunggu pengukuran dari BPN mana
saja yang kena," kata Agus.
Selain perumahan di Pantai Mentari, beberapa wilayah yang akan
dilintasi JLLT meliputi Kecamatan Bulak tepatnya di Kelurahan Kedung
Cowek, Kelurahan Bulak serta kecamatan Mulyorejo meliputi kelurahan
Kalisari dan Kejawan Putih.
Sedangkan Kecamatan Sukolilo meliputi kelurahan Keputih dan
kelurahan Medokan Semampir, kecamatan Rungkut meliputi Kelurahan
Wonojero dan Medokan Ayu, serta kecamatan Gunung Anyar meliputi
kelurahan Gunung Anyar.
"Khusus untuk wilayah Kenjeran, dalam sosialisasi itu kita juga
sampaikan pada masyarakat bahwa kawasan tempat mereka tinggal itu adalah
potensi wisata yang mereka bisa manfaatkan secara ekonomi," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, bisa pula memotivasi warga untuk menyiapkan
usaha-usaha kreatif yang bisa menopang wisata bahari Kenjeran, seperti
usaha membuat makanan ringan dan aneka usaha lainnya.
Beberapa jalan kecil di Kenjeran juga sedang diperbaiki, seperti
jalan Nambangan dan juga jalan pantai kenjeran juga kini sedang ada
pembangunan box culvert.
Untuk itu, Agus mengharapkan nantinya bisa menjadi akses yang
mempermudah ke wisata bahari kenjeran. Dengan akses yang makin mudah
diharapkan wisatawan berminat datang ke sana.
"Kenjeran itu kan kita bangun banyak spot, jembatan Kenjeran dengan
anjungan, lalu ada kampung nelayan yang nanti kita tata, serta taman di
depan Sentra Ikan Bulak juga akan kita bangun jadi ikon baru untuk
Surabaya," kata Agus.
JLLT ini ditargetkan pemkot akan rampung dalam dua atau tiga tahun.
Pembangunannnya paralel dengan jalan lingkar luar barat (JLLB).
Jika JLLB sudah dilakukan ground breaking, JLLT belum. Meski begitu
Agus memastikan bahwa jika jalan ini jadi maka akan menopang unsur
ekonomi Surabaya.(*)
Pemkot Surabaya Sosialisasikan Proyek JLLT
Jumat, 6 November 2015 19:55 WIB
Tahapan pembangunan JLLT terus berjalan. Memang belum memasuki tahapan pembaguan fisik, akan tetapi pemkot kini sudah mulai sounding dan meminta percepatan pengukuran pada Badan Pertanahan Negara (BPN)