Blitar (Antara Jatim) - Keluarga almarhum Aris Munandar (25), satu dari tujuh korban kebakaran Gunung Lawu, memakamkan jenazahnya di tempat tinggal orangtuanya, Kota Blitar, Jawa Timur.
Suryanto, ayah korban mengemukakan sebenarnya keluarga sudah mengetahui hasil tes DNA pada Sabtu, namun karena hari libur, akhirnya keluarga menunggu kedatangan jenazah pada Senin, hari ini.
"Kami ada kelegaan, karena jenazah sudah datang. Kami sebenarnya juga sudah tahu hasil tes sejak Sabtu, tapi karena Minggu itu libur jadinya menunggu sampai Senin," kata Suryanto kepada wartawan di rumah duka.
Ia mengaku, kejadian ini sangat memukul keluarganya. Aris adalah salah seorang anaknya, dan ia tidak menyangka jika anaknya menjadi korban kebakaran di Gunung Lawu.
"Harapan saya, Aris meninggal khusnul khotimah. Saya juga lebih perketat anak-anak ketika ada ada acara yang berbahaya, lebih antisipasi sekarang," ujarnya.
Kedatangan jenazah Aris disambut dengan duka oleh keluarga besarnya di Jalan Imam Bonjol, Kota Blitar. Jenazah diantarkan mobil ambulans ke rumah duka setelah sebelumnya jenazah dirawat di rumah sakit, sebab hasil "visum et repertum" belum keluar.
Sejumlah kerabat almarhum masih kaget dengan kejadian yang menimpa Aris. Selama ini, ia dikenal sebagai sosok yang cerdas dan bertanggungjawab. Para kerabat saat ini sebenarnya juga menantikan rencana pernikahan Aris pada Februari tahun depan.
"Ia pernah pamitan mau menikah Februari tahun depan, tapi sama siapa saya belum tahu. Saya juga sudah bilang pada keluarga semua rencana pernikahannya itu," kata Sherly Simolang, salah seorang kerabat.
Jenazah Aris sempat dishalatkan di masjid yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya. Setelah itu, jenazah langsung dibawa ke makam, yang merupakan perisitirahatannya yang terakhir.
Aris ikut mendaki lereng Gunung Lawu tersebut dengan empat orang rekan kerjanya serta 13 orang pendaki lainnya. Pria yan bekerja di Jakarta ini sempat berpamitan pada orangtuanya lewat telepon seluler sebelum naik ke kawasan gunung tersebut.
Saat itu terjadi musibah kebakaran hutan. Tujuh orang pendaki Lereng Gunung Lawu, sekitar kawasan Cemoro Sewu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, diketahui meninggal dunia, terjebak api di kawasan hutan tersebut.
Musibah kebakaran Gunung Lawu bukan hanya terjadi di Magetan, melainkan juga sudah menyebar bahkan sampai di daerah Karanganyar, Jateng. Sampai saat ini, jalur pendakian menuju kawasan gunung tersebut masih ditutup, guna menghindari jatuhnya korban jiwa. Penutupan jalur pendakian itu baik melalui jalur Cemoro Sewu, Cemoro Kandang, maupun Candi Cetho, Kabupaten Magetan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho sebelumnya menyatakan, kondisi di Gunung Lawu saat ini semakin kering karena sudah lebih dari dua bulan tidak diguyur hujan. Kondisi tersebut menyebabkan semak belukar kering sehingga mudah terbakar. (*)
Keluarga Makamkan Jenazah Aris Korban Kebakaran Gunung Lawu
Senin, 26 Oktober 2015 16:04 WIB
"Kami ada kelegaan, karena jenazah sudah datang. Kami sebenarnya juga sudah tahu hasil tes sejak Sabtu, tapi karena Minggu itu libur jadinya menunggu sampai Senin,"