"Saya memberikan motivasi kepada keluarga almarhum Salim Kancil dan Tosan untuk tetap semangat dalam menjalani hidup, serta memberikan santunan kepada mereka," kata Khofifah di Lumajang.
Mensos memberikan santunan kepada keluarga almarhum Salim Kancil dan Tosan masing-masing sebesar Rp15 juta, biaya sekolah untuk anak almarhum Salim Kancil dan Tosan, kemudian peralatan sekolah, serta bahan pokok untuk keluarga aktivis antitambang Lumajang itu.
"Bu Khofifah memberikan semangat kepada istri almarhum Salim Kancil, Tijah dan motivasi kepada anak bungsunya Dio untuk tetap melanjutkan sekolah hingga perguruan tinggi," kata Tim Advokasi yang mendampingi keluarga Salim Kancil dan Tosan, A'ak Abdullah Al-Kudus.
Khofifah bersama rombongan dan warga sekitar juga menggelar doa bersama untuk almarhum Salim Kancil sebagai bentuk penghormatan atas meninggalnya aktivis antitambang Desa Selok Awar-Awar tersebut.
Sedangkan di rumah Tosan, Ketua Pengurus Pusat Muslimat NU itu juga memberikan motivasi dan semangat kepada aktivis antitambang itu untuk tetap berjuang membela kebenaran dan melanjutkan perjuangan menolak tambang ilegal di Lumajang.
Kedatangan Mensos di rumah almarhum Salim Kancil dan Tosan disambut hangat oleh warga Desa Selok Awar-Awar, bahkan banyak warga yang antre meminta Khofifah untuk foto bersama.
"Sebenarnya ada rencana Bu Khofifah untuk melihat lokasi pasir ilegal di Desa Selok Awar-Awar, namun kondisinya tidak memungkinkan karena hari sudah malam," kata A'ak yang juga Koordinator LSM Laskar Hijau itu.
Sebelum mengunjungi rumah Salim Kancil dan Tosan, Mensos melakukan kunjungan ke Pendapa Pemerintah Kabupaten Lumajang yang ditemui oleh Bupati Lumajang As'at Malik dan forum pimpinan daerah kabupaten setempat.
Khofifah juga menyempatkan untuk memantau pencairan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kantor Pos Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.(*)