Purwakarta, (Antara Jatim) - Pembangkit Jawa Bali (PJB) secara resmi mengoperasionalkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di lingkungan PLTA Cirata, Purwakarta, Jawa Barat, yang merupakan terbesar di Pulau Jawa dengan kapasitas produksi 1 Mega Watt (MW).
Direktur PT PLN (Persero) Nasri Sebayang, Kamis, dalam peresmian itu mengatakan keberadaan PLTS Cirata menjadi tonggak sejarah bagi bangsa untuk pengembangan riset listrik tenaga surya di Indonesia.
"Keberadaan PLTS dibangun bertujuan untuk riset, dan merupakan terbesar di lingkungan PJB, dibanding keberadaan PLTS yang ada di Bali dengan kapasitas 20 KV," ucapnya.
Ia mengatakan, keberadaan PLTS Cirata akan dijadikan sebagai lokasi monitoring seluruh PLTS di Indonesia, dan berkumpulnya pusat keilmuan tenaga listrik berbasis tenaga surya.
Dikatakannya, pembangunan PLTS Cirata menggunakan anggaran PJB sebesar Rp23 miliar dan memakan waktu pembangunan 10 bulan, dimulai November 2014 dan rampung pada September 2015.
"Meski keberadaan PLTS Cirata ini untuk pengembangan riset dan ilmu pengetahun, namun kita tetap berkontribusi kepada masyarakat, dan ada sekitar tiga kecamatan yang teraliri listrik PLTS ini," tuturnya.
Ia berharap, dengan adanya keberadaan PLTS Cirata ke depan PLN tidak perlu lagi memikirkan pusat penelitan listrik tenaga surya.
"Ke depan akan kita fokuskan langsung pembangunan PLTS di wilayah Indonesia Timur, dan tidak perlu lagi membangun pusat penelitan tenaga surya," ucapnya.
Selain itu, PLTS yang dibangun menggunakan teknologi "Thin Film CIS" dengan efisiensi tertinggi diharapkan bisa mendorong munculnya energi terbarukan lainnya di Indonesia.
"Keberadaan PLTS ini sesuai dengan komitmen PJB dalam pengembangan pembangkit energi terbarukan, dan diharapkan bisa mendorong energi terbarukan lainnya," ujarnya.(*)