Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Surabaya mengakui minimnya fasilitas pendukung rumah susun sewa sederhana (rusunawa) Romokalisari di antaranya tidak adanya pasokan air karena hingga saat ini jaringan PDAM belum masuk ke rusun yang terletak di pinggir pantai utara Surabaya itu.
Kepala Dinas Pengolahan Tanah dan Bangunan Kota Surabaya MT Ekawati Rahayu, di Surabaya, Selasa, mengatakan untuk listrik sudah tersambung, hanya air yang belum masuk.
"Soal kapan jaringan PDAM masuk ke rusun, saya tidak tahu karena memang itu wewenangnya PDAM Surya Sembada. Meski begitu, para penghuni nantinya akan dipasok air dengan menggunakan truk tangki PDAM. Pasokan ini disesuaikan dengan kebutuhan warga yang menghuni," jelasnya.
Terkait kondisi jalan yang sebagian besar masih berupa jalan tanah, Ekawati Rahayu mengatakan akan dilakukan pengerasan. Direncanakan tahun 2016 nanti akan dipasang paving sepanjang jalan tersebut.
"Karena sudah diserahkan, maka pembangunan jalan ini nanti dilakukan dinas PU Bina Marga Surabaya," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meskipun lokasinya jauhnya dari pusat kota, namun rusunnawa Romokalisari memiliki keunggulan pemandangan yang berdekatan dengan pantai.
Mantan Kepala Bappeko Surabaya ini berharap warga Surabaya yang menempati tahap awal kepehunian empat blok berjumlah 196 unit, bisa senang hati. Apalagi, masih ada banyak warga yang masuk daftar tunggu (waiting list) untuk mendapatkan hunian di rusunawa.
Bahkan, untuk rusunawa Romokalisari, ada 3.000-an kepala keluarga yang telah mendaftar untuk menempati. Namun, Pemkot Surabaya membuat prioritas dengan mengutamakan para nelayan dan warga di sekitar lokasi rusunawa.
"Saya dahulukan nelayan di kawasan situ, juga pekerja di sekitar sana agar mendapatkan hunian yang terjangkau. Tolong ditempati karena di luar sana masih banyak yang menunggu," katanya.
Sementara itu, warga yang mendapatkan hunian di rusunawa Romokalisari memang sangat terbantu dengan tarif sewanya yang terbilang murah. Untuk lantai 2 biaya sewanya Rp53 ribu per bulan. Sedangkan untuk lantai 3 biaya sewanya Rp48 ribu per bulan, lantai 4 biaya sewanya Rp43 ribu dan untuk lantai V biaya sewanya Rp39 ribu.
Adapun untuk lantai 1 tidak disewakan karena akan dimanfaatkan untuk fasilitas umum. Hanya tersedia dua unit di lantai itu.
Ismubiyanto, salah satu warga yang sudah menerima kunci rusun mengaku senang. Penantiannya untuk bisa memiliki tempat tinggal yang nyaman, akhirnya kesampaian.
"Alhamdulillah. Lega sekali rasanya bisa segera menempati Rusunawa. Saya berterima kasih kepada bu wali dan kepada pemerintah," ujar Ismubiyanto.
Menurutnya, dengan tinggal di Rusunawa Romokalisari, dirinya kini bisa memiliki uang untuk ditabung. Selama ini, warga Manukan Lor ini mengaku tinggal di rumah kontrakan bersama anak bungsunya.
Untuk mengontrak satu kamar rumah, dia menyebut harus membayar Rp2,7 juta per tahun. Jumlah yang dirasanya lumayan besar untuk ukuran dirinya yang sehari-hari mengais rupiah dengan berjualan.
"Di Rusun Romokalisari saya per bulannya hanya membayar 53 ribu rupiah. Tentunya hemat sekali bila dibandingkan dengan biaya kontrakan. Karenanya, saya merasa sangat gembira," katanya. (*)
Pemkot Surabaya Akui Minimnya Fasilitas Rusun Romokalisari
Selasa, 22 September 2015 20:08 WIB
Soal kapan jaringan PDAM masuk ke rusun, saya tidak tahu karena memang itu wewenangnya PDAM Surya Sembada
