Surabaya (Antara Jatim) - Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Syamsul Arifin dan Warsito mengaku telah berusaha semaksimal mungkin agar bisa ikut dalam Pilkada Surabaya 2015, meski kemudian batal daftar ke KPU Surabaya lantaran surat rekomendasi dari DPP Golkar tidak kunjung turun.
"Saya sudah berusaha semaksimal mungkin, sudah berikhtiar, sudah beromunikasi. Bahkan visi misi sudah disampaikan," kata bakal Cawali Surabaya Syamsul Arifin kepada Antara di Surabaya, Jumat.
Diketahui sekitar pukul 15.30 WIB, Syamsul Arifin dan Warsito masih menunggu kabar rekomendasi dari Golkar berada di Kantor DPC PKB Surabaya. Kedua bakal cawali-cawawali Surabaya berpakaian rapi dan siap mendaftar ke KPU Kota Surabaya.
Syamsul mengenakan kemeja cokelat bergaris dan memakai peci, sedangkan Warsito mengenakan kemeja batik. Keduanya menunggu di Kantor DPC PKB Surabaya Jalan Karah Agung Surabaya dan mengklaim seluruh berkas syarat calon sudah siap disetorkan ke KPU Kota Surabaya.
"Belum, sengaja tidak koordinasi dengan Pak Andi (Ketua DPD Golkar Surabaya Kubu Agung Laksono). Kami sengaja wait and see saja," kata Syamsul di detik-detik penutupan masa pendaftaran.
Syamsul mengatakan apabila Andi Budi Sulistijanto menghubunginya, baru dia akan berangkat ke KPU. Namun, hingga pukul 16.00 WIB tak kunjung ada kabar terkait surat rekomendasi dari Golkar yang turun.
"Sampai detik ini kami terus menunggu, ternyata belum ada kabar. Yang jelas kita tetap serius dan sungguh-sungguh di Pilkada kali ini," ujarnya.
Sementara itu, bakal Cawawali Surabaya Warsito mengatakan dirinya sendiri yang berangkat ke Jakarta bertemu Agung Laksono membicarakan persoalan rekomendasi Golkar yang dipastikan jatuh ke tangannya.
"Saya ketemu langsung, juga bersama Mas Andi," kata Warsito sembari menunjukkan foto-foto bersama Agung Laksono (AL), serta foto rekomendasi dari Kubu AL.
Meski DPD Partai Golkar Surabaya Kubu Agung Laksono (AL) menyatakan surat rekomendasi sudah turun, tanpa rekomendasi dari Kubu Aburizal Bakrie, maka pendaftaran Syamsul Arifin dan Warsito tak akan jadi.
Sementara itu, Ketua DPD Golkar Surabaya Andi Budi Sulistijanto mengatakan pasangan calon Syamsul Arifin dan Warsito batal mendaftarkan diri karena tidak adanya rekomendasi dari DPP Golkar kubu Abu Rizal Bakrie (ARB).
Menurut dia, semua persyaratan untuk pasangan calon khususnya rekomendasi dari partai pengusung telah siap, seperti halnya dari DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan DPP Partai Hanura dan DPP Partai Golkar Kubu Agung Laksono (AL).
Hanya saja, lanjut dia, sebagaimana keputusan KPU bahwa Partai Golkar hinga saat ini masih berkonflik, sehingga rekomendasi yang dikeluarkan Golkar harus dari dua kepengurusan yakni Golkar kubu AL dan ARB.
Ia mengatakan ada persoalan prinsip dan teknis yang menyebabkan tidak turunnya rekomendasi seperti komunikasi yang terlalu singkat. "Selain itu, juga adanya pandangan idiologis dalam konsep dari Koalisi Merah Putih yang kemudian berimbas dengan adanya kelompok Koalisi Majapahit di Surabaya. Sedangkan kalau kami adalah mendukungan kepentingan pemerintah," katanya. (*)
Syamsul-Warsito Berusaha Maksimal Ikut Pilkada Surabaya
Kamis, 10 September 2015 19:57 WIB
Saya sudah berusaha semaksimal mungkin, sudah berikhtiar, sudah beromunikasi. Bahkan visi misi sudah disampaikan