Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim menyiapkan Rumah Sakit (RS) Rujukan yang siap menangani jika ada jamaah haji yang mungkin terkena virus middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV) ketika pulang ke Tanah Air.
"Ini sifatnya untuk mengantisipasi masuknya virus MERS ke Indonesia, khususnya ke Provinsi Jawa Timur (Jatim) melalui jamaah haji yang pulang ke Tanah Air ," kata Kepala Dinkes Jatim, dr Harsono di Surabaya, Rabu.
Beberapa rumah sakit rujukan di Jatim adalah Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, Rumah Sakit Daerah dr Soebadi Jember, RSUD Dr. Setomo Surabaya, RSUD Ibnu Sina Gresik, RSUD Sidoarjo, RSUD Dr Soedono
Madiun,RSUD Jombang, RSUD Dr Iskak Tulung Agung.
Ia mengatakan jika ada jamaah haji yang terkena virus dari negara semenanjung Afrika itu, maka pihaknya bekerja sama dengan RS rujukan siap menangani pasien di kamar isolasi sesuai prosedur penanganan yang sudah sesuai standar antar rumah sakit.
"Kami mengantisipasi jamaah haji yang rata-rata berumur 60 tahun ke atas, di mana daya tahan tubuhnya sudah banyak mengalami penurunan, sehingga sangat rentan terkena berbagai macam penyakit atau virus. Salah satu yang dikhawatirkan oleh kami adalah terkena virus MERS tersebut," tuturnya.
Menurut dia, untuk mengetahui riwayat kesehatan jamaah haji, maka para jamaah haji diberi label sesuai dengan risiko kesehatannya, yakni gelang berbahan logam yang berguna juga untuk identitas, sekaligus sebagai penanda bagi jamaah yang memiliki penyakit.
“Masing-masing daerah sudah mempunyai rumah sakit rujukan untuk tidak hanya menangani MERS-CoV saja, tapi semua jenis virus seperti virus flu burung, babi, ebola, dsb karena sudah memiliki standar operasional internasional tentang penangan dan keamanan tenaga kesehatan,” katanya.
Ia mengimbau jamaah haji menjaga kesehatan, dengan cara istirahat teratur, konsumsi vitamin supaya tubuh tidak drop, menjaga pola makan, perbanyak minum air, mencuci tangan, dan selalu menggunakan masker. (*)