Tripoli, (Antara/Reuters) - Kapal pengangkut pengungsi tenggelam di Laut Tengah di lepas pantai Libya pada Minggu, menyebabkan 37 penumpangnya kehilangan nyawa dalam kejadian kedua selama beberapa hari belakangan.
"Pada pagi ini, kami mendapat laporan bahwa telah ditemukan tujuh jenazah pendatang dari kapal tenggelam di lepas pantai Khoms (timur Tripoli), tetapi kami tidak memiliki data lengkap mengenai jumlah penumpang kapal itu," kata Mohamad al-Misrati, juru bicara Bulan Sabit Merah di Tripoli.
Para nelayan kemudian menemukan 30 jenazah lagi di tempat sama di dekat Khoms, yang berjarak 100 kilometer timur ibukota itu.
Relawan dari Bulan Sabit Merah mencoba mencari korban menininggal tetapi kekurangan kapal. Belum ada kabar lain atas kecelakaan tersebut.
Pada Kamis, kapal yang sarat penumpang yaitu para pendatang asal Libia menuju Italia juga tenggelam di perairan dekat kota Zuwara, Libia, menyebabkan 200 orang meinggal.
Libya yang tidak lagi menjalankan peraturan, menjadi tempat persinggahan para migran yang melarikan diri akibat konflik dan kemiskinan, dengan menumpang perahu menuju Eropa.
Penyelundup orang memanfaatkan keadaan kacau dengan membawa warga Suriah menuju Libia melalui Mesir, demikian pula warga dari sejumlah negara sub-Sahara seperti Niger, Sudan dan Chad.
Pendatang itu membayar ribuan dolar untuk jalur perjalanan darat dan kapal dan seringkali diangkut berjejal-jejal di dalam satu kapal untuk mengeruk lebih banyak uang dalam tahap akhir perjalanan melalui laut dengan kapal yang tidak laik layar, kata kelompok hak asasi manusia.(*)
Kapal Pengungs Tenggelam di Perairan Libya Tewaskan 37 Orangi
Senin, 31 Agustus 2015 21:31 WIB
Tripoli, (Antara/Reuters) - Kapal pengangkut pengungsi tenggelam di Laut Tengah di lepas pantai Libya pada Minggu, menyebabkan 37 penumpangnya kehilangan nyawa dalam kejadian kedua selama beberapa hari belakangan.
"Pada pagi ini, kami mendapat laporan bahwa telah ditemukan tujuh jenazah pendatang dari kapal tenggelam di lepas pantai Khoms (timur Tripoli), tetapi kami tidak memiliki data lengkap mengenai jumlah penumpang kapal itu," kata Mohamad al-Misrati, juru bicara Bulan Sabit Merah di Tripoli.