Surabaya (Antara) - Sejumlah tokoh lintas agama mengapresiasi Muktamar Ke-47 Muhammadiyah di Makassar pada 3-7 Agustus 2015 yang dinilai sukses dalam mendorong kepemimpinan baru maupun merumuskan program ke depan untuk persyarikatan itu.
"Sukses penyelenggaraan Muktamar Muhammadiyah di Makassar memperoleh apresiasi dari tokoh lintas agama dan pejabat yang sebagaian menyampaikan langsung kepada Prof Din Syamsuddin (mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah)," kata Sekretaris PW Muhammadiyah Jatim H Nadjib Hamid di Surabaya, Selasa.
Sejumlah tokoh itu antara lain Franz Magnis-Suseno (budayawan/pastor), Susi Pujiastuti (Menteri Kelautan), Lukman Hakim (Menteri Agama), Badrodin Haiti (Kapolri), Saleh Husin (Menteri Perindustrian), dan Pdt. Gomar Gultom (Sekjen PGI).
Selain itu, Pdt Lipius Biniluk MTh (alumnus SMA Muhammadiyah Abepura/Ketua Umum FKUB Papua, Ketua PGGP, Penasihat Gubernur Papua), Prof Philip Wijaya (Ketua Walubi/Surabaya), dan Uung Sendana (Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia/Matakin).
Misalnya, Franz Magnis mengapresiasi 10 tahun kepemimpinan Din Syamsuddin di Muhammadiyah. "Pak Din membawa Muhammadiyah menjadi stabilisator masyarakat sipil, Islam yang menjadi unsur pemersatu bangsa Indonesia, serta pendukung kuat demokrasi Indonesia," katanya, sebagaimana dikutip Nadjib Hamid.
Selain itu, Franz Magnis juga menilai Din berperan besar membangun hubungan semakin baik antarumat beragama. "Saya pribadi merasakan sebagai privilese bahwa saya senantiasa dilibatkan Pak Din. Saya juga mengharapkan Pak Din melanjutkan peran di dunia internasional. Pak Din merupakan aset nasional, bukan hanya bagi umat Islam," katanya.
Senada dengan itu, Pdt Lipius Biniluk MTh dari Papua menilai muktamar telah menghasilkan keputusan-keputusan yang strategis demi Muhammadiyah pada khususnya dan warga bangsa pada umumnya, karena itu kerja sama yang sudah berjalan selama ini dapat terus ditingkatkan.
Sementara itu, Kapolri Badrodin Haiti mengucapkan selamat atas terselenggaranya Muktamar Muhammadiyah di Makassar yang berlangsung aman, lancar, tertib dan sistemnya cukup bagus dan elegan.
"Saya berharap Ketua Umum PP Muhammadiyah dapat membantu Polri dalam mencegah berkembangnya radikalisme dan fundamentalisme agama," katanya.
Tidak ketinggalan, Menteri Kelautan Susi Pujiastuti yang merasa terdidik ayahnya dalam lingkungan Muhammadiyah pun mengapresiasi, bahkan "Schulerisme" dan "Relegy" yang seimbang yang dipunyai Muhammadiyah akan bisa mendidik bangsa.
"Kalau ayah bukan terdidik Muhammadiyah, tidak mungkin saya berpikir dan berperilaku seperti ini. Karena cara ayah saya berpikir yang selalu rasional, logis dan religius, tapi saya boleh baca buku tentang apa pun, dari Marxis, Adam Smith, Machieveli, Kahlil Gibran, Jean P Satre, Iwan Simatupang, Le Quran Le Bible Le Science, jadilah Susi seperti sekarang ini," tuturnya.
Sementara itu, Prof Philip Wijaya (Ketua Walubi/Surabaya) pun mengucapkan selamat atas terselenggaranya Muktamar Muhammadiyah secara lancar dan teduh. "Keberhasilan Boss disebut dimana-mana, luar biasa. Semoga estafet organisasi makin bersinar," katanya.
Lain halnya dengan Sekjen PGI Pdt Gomar Gultom yang menyebut pengabdian Prof Din telah mencerdaskan umat dalam membangun bangsa dalam bingkai kerukunan, sedangkan Uung Sendana dari Matakin menyebut kepemimpinan Din Syamsuddin telah memberi warna kebaikan bagi Indonesia, Asia dan Dunia. (*)