Gresik, (Antara Jatim) - Sejumlah pemudik ke Pulau Bawean dari Pelabuhan Kabupaten Gresik, Jawa Timur masih tertunda akibat adanya gelombang tinggi di Laut Jawa dalam sepekan terakhir.
"Gelombang laut masih tinggi, tercatat pada Selasa (14/7) mencapai 5 meter, dan Rabu (15/7) turun menjadi 4 meter. Ini yang membuat pemudik tidak bisa berangkat ke Pulau Bawean," ucap Kepala Seksi Kepelabuhanan Administrator Pelabuhan Gresik, Nanang Afandi, Rabu.
Nanang mengaku, beberapa penumpang terpaksa dialihkan berangkat melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan menggunakan kapal jurusan Kalimantan milik Dharma Lautan Utama (DLU).
"Sebagian dialihkan berangkat melalui Tanjung Perak Surabaya menggunakan kapal DLU, karena kapal tersebut sanggup melawan gelombang tinggi sebab sebagian besar komponennya dari besi, sehingga penumpang tidak terlalu lama menunggu dan terlantar di Pelabuhan Gresik," katanya.
Nanang mengatakan, total penumpang yang tertunda mencapai sekitar 650 penumpang, atau sesuai kapasitas kapal cepat jurusan Gresik-Bawean.
Sebelumnya, Staf Informasi dan Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya Eko Prasetyo mengimbau setiap kapal untuk mewaspadai gelombang tinggi di perairan Laut Jawa dalam beberapa hari ke depan yang mencapai 3-5 meter karena bisa membayakan keselamatan pelayaran.
"Kondisi dalam beberapa hari ke depan tidak menguntungkan bagi transportasi laut baik dari Surabaya ke berbagai jurusan maupun sebaliknya karena gelombang Laut Jawa tinggi, berkisar 3-5 meter," katanya di Surabaya.
Ketinggian gelombang Laut Jawa 14-16 Juli berkisar 3-5 meter, kemudian pada 17-19 Juli cenderung turun 3 - 3,5 meter, namun pada 20 Juli kembali naik menjadi 4 meter.
Ia mengatakan, ketinggian gelombang tersebut juga diikuti dengan kecepatan angin di perairan Laut Jawa yang juga kencang sekitar 32 knot atau sekitar 60 kilometer per jam.(*)