Disperindag Jember Gencarkan Sidak Antisipasi Beras Sintetis
Selasa, 26 Mei 2015 1:51 WIB
Jember (Antara Jatim) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan ESDM Kabupaten Jember, Jawa Timur, menggencarkan inspeksi medadak (sidak) di sejumlah pasar tradisional untuk mengantisipasi masuknya beras sintetis di wilayah setempat.
"Kami melakukan sidak bersama petugas Dinas Pasar ke sejumlah pedagang yang menjual beras di Pasar Tanjung untuk memeriksa satu per satu beras tersebut asli atau sintetis," kata Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Disperindag dan ESDM Jember, Eko Wahyu, di Jember, Senin.
Menurut dia, pengecekan beras yang dijual pedagang di sejumlah pasar tradisional tersebut untuk mengantisipasi peredaran beras sintetis atau plastik yang sudah masuk di Jawa Barat.
"Sidak sudah dilakukan selama beberapa hari di sejumlah pasar tradisional, namun hasilnya tidak ditemukan beras sintetis di Jember," katanya.
Selain sidak, lanjut dia, petugas juga memberikan pengetahuan dan informasi kepada para pedagang tentang ciri-ciri beras sintetis, sehingga para pedagang dapat membedakan beras asli dengan beras sintetis.
"Kami imbau pedagang mewaspadai beras sintetis dan pedagang tidak tertipu dengan beras berharga murah, sehingga kalau pedagang curiga, sebaiknya melaporkan kepada petugas," tuturnya.
Ia menjelaskan kegiatan sidak tersebut dapat menekan peredaran beras sintetis di pasaran Jember, sehingga pihak Disperindag juga mengimbau kepada pengusaha penggilingan padi untuk tidak mengoplos beras.
"Isu beras sintetis tersebut membuat masyarakat khawatir, sehingga saya imbau masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan karena sejauh ini tidak ditemukan beras sintetis, namun warga perlu waspada dalam membeli beras untuk kebutuhan sehari-hari," paparnya.
Salah seorang pedagang beras di Pasar Tanjung, Lusiani mengatakan pedagang juga tidak berani menjual beras sintetis karena sebagian beras yang dijualnya juga dimasak sendiri.
"Saya mengambilnya langsung dari gudang penggilingan, sehingga tidak mungkin membeli beras sintetis, apalagi beras yang dijual juga dikonsumsi keluarga saya," ujarnya.(*)