Tujuh Pelajar SMAN Kota Pasuruan Tidak Lulus
Jumat, 15 Mei 2015 19:11 WIB
Pasuruan (Antara Jatim) - Sebanyak tujuh pelajar SMA Negeri di Kota Pasuruan dinyatakan tidak lulus lantaran berlatar belakang sikap, moral, dan sering tidak hadir dalam beberapa kesempatan proses belajar mengajar.
"Ketujuh siswa yang tidak lulus tersebut dari SMAN 3 Pasuruan sebanyak tiga siswa dan dari SMAN 4 Pasuruan sebanyak empat siswa karena non akademis dari para pelajar yang kurang baik," kata Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kota Pasuruan, Suhariyanto ketika ditemui di Pasuruan, Jumat sore.
Ia mengatakan peserta yang mengikuti ujian nasional maupun ujian sekolah sebanyak 2.750 siswa yang terdiri dari 1.197 siswa SMA Negeri dan Swasta, 2.250 siswa SMK Negeri dan Swasta, dan 303 siswa MAN Negeri dan Swasta.
"Dari data yang kami peroleh di SMA masing-masing, untuk SMA swasta dinyatakan lulus 100 persen, SMK Negeri maupun swasta dinyatakan lulus 100 persen, serta MAN Negeri dan Swasta juga dinyatakan lulus 100 persen," katanya.
Menurutnya nilai kelulusan dibedakan menjadi dua di antaranya dari nilai ujian nasional dari sistem "Paper Basic Test" (PBT) maupun "Computer Basic Test" (CBT) dan nilai rapor serta nilai ujian yang dilakukan oleh masing-masing sekolah.
"Ujian Nasional ini memang bukan menjadi patokan kelulusan. Apabila ada siswa yang nilai ujian nasionalnya di bawah 5,5, sedangkan pada ujian sekolahnya lulus, maka dinyatakan lulus. Tetapi ada kebimbangan ketika para siswa tersebut akan melanjutkan ke perguruan tinggi karena nilai ujian nasional juga penting dalam tes masuk ke perguruan tinggi," katanya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan jika siswa SMK yang mengalami nilai ujian nasional dibawah 5,5 namun masih dinyatakan lulus karena nilai ujian sekolah yang bagus, maka tidak akan dipermasalahkan karena sudah dilatih untuk terampil dan bisa langsung bekerja. Sedangkan untuk SMA akan sulit jika melanjutkan ke perguruan tinggi.
"Siswa yang mendapatkan nilai bagus setiap semesternya tersebut akan mendapatkan jalur undangan dari perguruan tinggi agar bisa masuk ke perguruan tinggi tanpa melakukan tes masuk perguruan tinggi," ujarnya.
Sementara itu Kepala Sekolah SMAN 1 Pasuruan, Taufiqurrachman mengatakan kegembiraannya atas hasil ujian nasional yang mendapat nilai sepuluh besar di wilayah Jawa Timur pada kelas IPS dengan meraih urutan ke sembilan. (*)