Jember (Antara Jatim) - Kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan memicu angka inflasi pada bulan April 2015 di Kabupaten Jember, Jawa Timur, menjadi 0,17 persen. Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jember, Achmad Bunyamin, Kamis, mengatakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp500 per liter yang diberlakukan mulai 28 Maret 2015 menyebabkan harga sejumlah komoditas juga naik. "Kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan menyumbang angka inflasi sebesar 2,31 persen, sedangkan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau menyumbang 0,39 persen," tuturnya di Jember. Menurut dia, inflasi di Jember lebih rendah dibandingkan inflasi Jawa Timur sebesar 0,39 persen dan angka inflasi nasional sebesar 0,36 persen. "Secara tahunan, Jember mengalami angka inflasi sebesar 5,82 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan Jatim 6,48 persen, dan nasional sebesar 6,38 persen," paparnya. Berdasarkan disagregasi inflasi secara bulanan, lanjut dia, inflasi di Jember dipicu oleh kelompok barang dan jasa yang harganya diatur oleh pemerintah (administered price) dan inflasi inti (core inflation). "Kelompok administered price mengalami inflasi sebesar 3,03 persen (mtm) akibat naiknya harga komoditas bensin. Sedangkan kelompok core inflation mengalami inflasi sebesar 0,08 persen terutama akibat meningkatnya harga buncis dan beras jagung," ucap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jember itu. Sementara kelompok komoditas bahan makanan yang bergejolak (volatile food) mengalami deflasi sebesar 1,70 persen yang disebabkan menurunnya harga kentang, cabai rawit, cabai merah, dan wortel karena memasuki masa panen. Ia berharap semua pihak atau instansi terkait melakukan pengendalian laju inflasi yang direkomendasikan oleh TPID karena pada bulan Mei 2015 diprediksi laju inflasi akan meningkat seiring dengan menjelang bulan Ramadhan. Seluruh kabupaten/kota yang memiliki Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur mengalami inflasi pada April 2015 dengan inflasi tertinggi terjadi di Malang sebesar 0,49 persen, diikuti oleh Surabaya (0,41 persen), Madiun (0,39 persen), Probolinggo (0,36 persen), Banyuwangi (0,36 persen), Kediri (0,31 persen), Jember (0,17 persen) dan Sumenep (0,05 persen).(*)
Transportasi Picu Laju Inflasi Jember 0,17 Persen
Kamis, 7 Mei 2015 12:18 WIB