Pembangunan Wisata Air Bojonegoro Dimulai Juni
Kamis, 16 April 2015 18:21 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Pembangunan wisata air Dander di Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang merupakan pengembangan obyek wisata pemandian dengan alokasi anggaran Rp7 miliar dari APBD 2015, akan dikerjakan Juni.
Kepala Bidang Pengembangan dan Pelestarian Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Suyanto di Bojonegoro, Kamis, mengatakan, pengembangan pemandian Dander, menjadi obyek wisata air, sudah tahap perencanaan yang dikerjakan sebuah konsultan.
Sesuai jadwal, lanjut dia, perencanaan pengembangan pemandian Dander oleh konsultan membutuhkan waktu 45 hari, yang kemudian akan dilanjutkan dengan tender dan pelaksanaan pembangunannya.
"Sesuai jadwal pengerjaan pembangunan pengembangan wisata air Dander, dimulai Juni dan Desember selesai, sehingga Hari Raya sudah bisa dimanfaatkan," tuturnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan pengembangan obyek wisata pemandian Dander di areal seluas 1,6 hektare, meliputi perbaikan pemandian, disertai tambahan permainan air, juga pembangunan sejumlah kedai untuk penjualan cinderamata dan makanan.
"Pengembangan pemandian Dander belum termasuk taman di luar pemandian, yang saat ini dikelola Perhutani," jelas dia.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga akan mengembangkan obyek wisata Kahyangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, menjadi obyek wisata malam dan "mistis", dengan alokasi anggaran Rp1,5 miliar.
"Saat ini juga masih dalam tahap perencanaan, tapi sesuai jadwal pengembangan Kahyangan Api tahun ini sudah selesai," ucapnya.
Menurut dia, obyek wisata Kahyangan Api akan dibagi menjadi dua yaitu kawasan inti yang dimanfaatkan sebagai ritual, juga kawasan pendukung yang berada di luarnya yang dilengkapi dengan pasar seni.
Ia menambahkan Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Dander, juga akan dikembangkan sebagai obyek wisata air, dengan alokasi anggaran Rp1,5 miliar juga dari APBD 2015.
Di waduk peninggalan Belanda itu, lanjutnya, akan dibangun warung terapung, juga dilengkapi wisata air berupa perahu dan lainnya.
"Pemkab mengembangkan tiga obyek wisata ini, karena yang paling siap dijual," tandasnya. (*)