Tulungagung (Antara Jatim) - Kepolisian Resor Tulungagung, Jawa Timur, memastikan kasus tewas tenggelamnya seorang mahasiswa STAIN Kediri di pesisir Pantai Sanggaria murni karena kecelakaan, yakni korban terseret arus ombak dan tenggelam. "Tidak ada unsur kesengajaan. Hasil olah TKP (tempat kejadian perkara) kasus ini murni kecelakaan karena yang bersangkutan tidak bisa berenang," kata Kabag Humas Polres Tulungagung AKP Hartoyo di Tulungagung, Kamis. Ia menjelaskan, jasad korban baru ditemukan nelayan di sekitar Pantai Sanggaria, Desa Jengglungharjo, Kecamatan Tanggunggunung, pada Rabu (4/2) petang, sekitar pukul 18.00 WIB. Korban yang diidentifikasi bernama Nurhuda (19) datang ke Pantai Sanggaria bersama empat orang rekannya sekitar pukul 13.45 WIB dan diketahui hilang terseret ombak sekitar pukul 14.30 WIB. "Informasi saksi, mereka sempat istirahat sebentar sebelum kemudian korban bersama keempat rekannya memutuskan bermain air (mandi) di tepi pantai," tutur Hartoyo menceritakan awal kronologi kejadian. Selang beberapa lama bermain air di tepi pantai, lanjut dia, Nurhuda yang diduga tidak bisa berenang terseret ombak. Kejadian itu membuat keempat rekannya yang lain menjadi panik, saat menyaksikan korban semakin terbawa ke tengah pantai. Kedua temannya, yaitu Faturahman dan Abu Nasikin, mencoba menolong Nurhuda. Namun karena ombak tinggi, keduanya nyaris ikut tenggelam karena terseret arus balik air dari tepi pantai. "Namun kedua temannya yang mencoba menolong korban berhasil diselamatkan oleh nelayan sekitar," imbuhnya. Polisi yang dibantu oleh nelayan setempat mencoba mencari korban dengan cara menyisir pantai. Setelah hampir tiga jam dilakukan pencarian, korban baru ditemukan oleh nelayan pada pukul 18.00 WIB dengan kondisi sudah meninggal. "Kejadian ini murni merupakan kecelakaan kita tidak menemukan adanya tindak kekerasan pada tubuh korban," kata Hartoyo. (*)
Mahasiswa STAIN Kediri Tenggelam di Pantai Tulungagung
Kamis, 5 Februari 2015 17:37 WIB