Kediri (Antara Jatim) - Petugas gabungan dari Disperindag Kota Kediri, Pertamina, serta Hiswana Migas Kediri, melakukan pemantauan kenaikan harga elpiji bersubsidi yang sudah naik hingga Rp17 ribu per tabung. "Kami sudah ke konsumen dan mendapati harga sudah sangat tinggi antara Rp16 ribu sampai Rp17 ribu per tabung ukuran tiga kilogram. Untuk itu, kami pantau langsung dari pengecer sampai ke agen," kata Kepala Bidang Energi dan Air Bawah Tanah Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Dian Ariyani di Kediri, Selasa. Ia mengatakan, dari pantauan ke pengecer serta pelanggan, ternyata ada kesinambungan. Harga yang ditetapkan oleh pemilik pangkalan ternyata juga sudah naik, sehingga sampai ke pengecer dan pelanggan pun harganya lebih tinggi. Pihaknya menyayangkan adanya kenaikan harga tersebut. Di tingkat pangkalan, harganya sudah tinggi sekitar Rp14.500 sampai Rp15 ribu per tabung. Padahal, pemerintah belum menetapkan adanya kenaikan harga tabung elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram dan masih menggunakan harga lama sesuai dengan ketetapan pemerintah Rp12.700 per tabung. "Pemerintah belum menaikkan harga," katanya menegaskan. Pihaknya juga akan menegur Hiswana Migas untuk mengembalikan harga sesuai dengan harga semula. Walaupun mereka beralasan, kenaikan harga itu dipicu dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hal itu masih belum bisa diterima. (*)
Petugas Gabungan Pantau Kenaikan Harga Elpiji Bersubsidi
Selasa, 9 Desember 2014 20:30 WIB