Bojonegoro (Antara Jatim) - Tanggul Bengawan Solo di Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, di dua lokasi kritis, disebabkan di satu titik terbuka selebar 5 centimeter dan di titik lainnya mengalami penurunan sepanjang 30 meter sedalam 0,50 meter. Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Mucharom di Bojonegoro, Rabu, mengatakan, "parapet" berupa tembok penahan tanggul yang terbuka selebar 5 centimeter panjang sekitar 1 meter lebih, bisa mengakibatkan air banjir masuk. "Air banjir bisa melalui "parapet" yang terbuka itu, sehingga air bisa menggenangi kawasan di luar tanggul Bengawan Solo di Kecamatan Kanor," kata dia. Di lain tempat, katanya, masih di Kecamatan Kanor, tanggul kanan Bengawan Solo, juga mengalami penurunan sekitar 0,50 meter lebih dengan panjang sekitar 30 meter. "Penurunan tanggul juga bisa mengakibatkan air banjir melimpas, kalau tidak segera ada perbaikan," katanya, menegaskan. Ia menjelaskan kerusakan tanggul kanan Bengawan Solo di Kecamatan Kanor tersebut sudah dilaporkan kepada Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah, dalam rapat koordinasi penanggulangan banjir beberapa waktu lalu. "Kami juga akan membuat laporan secara tertulis kepada Balai Besar Bengawan Solo di Solo mengenai kerusakan tanggul di Kanor, agar segera diperbaiki, sebelum banjir datang," katanya, menegaskan. (*)
Tanggul Bengawan Solo di Kanor Bojonegoro Kritis
Rabu, 3 Desember 2014 19:07 WIB