Harga Minyak Jatuh Setelah Irak-Kurdi Sepakati Kenaikan Ekspor
Rabu, 3 Desember 2014 7:01 WIB
New York (Antara/AFP) - Harga minyak dunia jatuh, Selasa (Rabu pagi WIB), setelah pemerintah Irak dan otonom Kurdi mencapai kesepakatan yang akan meningkatkan ekspor minyak mentah negara itu ke pasar global yang sudah kelebihan pasokan.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, turun 2,12 dolar AS menjadi ditutup pada 66,88 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Patokan London, minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari, menetap di 70,54 dolar AS per barel, turun 2,00 dolar AS dari tingkat penutupan Senin.
Pemerintah Irak dan wilayah otonomi Kurdi pada Selasa mengumumkan sebuah perjanjian penyelesaian sengketa lama mereka atas anggaran dan ekspor minyak.
Berdasarkan kesepakatan itu, yang mulai berlaku pada awal tahun depan, 250.000 barel per hari minyak akan diekspor dari daerah otonom dan 300.000 barel per hari lainnya dari provinsi Kirkuk.
Kesepakatan baru itu bisa membantu mendorong produksi harian anggota OPEC Irak melewati tiga juta barel per hari, naik dari sekitar 2,5 juta barel pada November.
Tambahan 550.000 barel per hari "bukan jumlah minyak yang besar, tetapi dalam pasar yang sudah lemah, itu mendorong harga turun," kata Michael Lynch dari Strategic Energy and Economic Research.
Harga minyak terpukul akhir pekan lalu setelah Organisasi
Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mempertahankan pagu produksinya tidak berubah, meskipun pasokan yang melimpah mendorong harga melemah tajam.
John Kilduff dari Again Capital menekankan ada "jelas tidak mengalah terhadap tekanan pada harga dari fakta bahwa pasokan di luar sana akan terus terjadi.
Data ekonomi yang lemah juga menambah tekanan pada harga, Kilduff mengatakan, mengutip data manufaktur terbaru yang lebih buruk dari yang diperkirakan di Tiongkok, konsumen energi terbesar di dunia.
Indeks pembelian manajer resmi Tiongkok turun ke tingkat terendah delapan bulan 50,3 pada November dari 50,8 pada Oktober. Angka di atas 50 menunjukkan pertumbuhan. (*)