Sumenep (Antara Jatim) - Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, membentuk satuan tugas (satgas) pematusan sebagai salah satu upaya mencegah terjadinya banjir perkotaan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Sumenep, Bambang Irianto, Rabu, menjelaskan, tingginya curah hujan pada setiap musim penghujan sering mengakibatkan genangan air atau banjir di kawasan perkotaan. "Selain curah hujan tinggi, salah satu penyebabnya diduga tersumbatnya drainase atau saluran pembungan air di kawasan kota. Oleh karena itu, kami membentuk satgas pematusan yang salah satu tugas rutinnya adalah membersihkan kotoran atau penyumbat di saluran pembuangan air," ujarnya di Sumenep. Selain itu, kata dia, satgas pematusan juga bertugas untuk mengecek kondisi drainase guna memastikan seluruh saluran pembuangan air di kawasan perkotaan dalam kondisi bagus. "Untuk sementara jumlah personel satgas pematusan yang kami bentuk itu sebanyak 14 orang dari target pada tahun ini sebanyak 15 orang. Mereka bekerja setiap hari dan tugas rutinnya mengecek sekaligus membersihkan penyumbat di drainase," ucapnya. Ia mengatakan, sesuai hasil evaluasi yang dilakukannya, banjir atau genangan air di sejumlah lokasi dan jalan protokol pada saat curah hujan tinggi di Kecamatan Kota, biasanya berlangsung paling lama tiga jam. "Dari catatan kami, biasanya lama genangan air di kawasan kota ketika curah hujan tinggi itu sekitar tiga jam. Kondisi tersebut pasti membuat ketidaknyamanan bagi warga. Kami bersama staf terus berusaha mencari solusi untuk mengatasinya, salah satunya dengan membentuk satgas pematusan," paparnya. Bambang juga mengemukakan, sejak beberapa waktu lalu, pihaknya telah bersinergi dengan sejumlah pihak terkait, di antaranya pimpinan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Sumenep, untuk membicarakan antisipasi terjadinya banjir perkotaan. "Penanganan banjir perkotaan tidak bisa hanya dilakukan oleh kami. Ini merupakan pekerjaan lintas sektoral. Dalam konteks teknis, air yang mengalir di drainase itu akan melalui sungai sebelum akhirnya ke laut. Oleh karena itu, kami harus bersinergi dengan pimpinan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Sumenep," katanya. (*)
Dinas Cipta Karya Sumenep Bentuk Satgas Pematusan
Rabu, 19 November 2014 7:41 WIB