Kediri (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berencana mengeruk material sisa erupsi di kawasan puncak Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut) pada 2015. "Kami masih survei. Saat ini masih koordinasi dengan Bandung (Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi/PVMBG) Bandung untuk titik koordinasinya di mana serta caranya bagimana. Kami upayakan penganggaran pada 2015," kata Wakil Bupati Kediri Masykuri di Kediri, Selasa. Ia mengatakan saat ini tim dari pemkab masih melakukan survei awal untuk mengetahui kondisi terkini gunung tersebut. Survei itu juga untuk mengetahui titik-titik rawan serta titik penting, terutama terkait dengan saluran air. Saat ini, Gunung Kelud yang berada di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, itu sudah kembali ke bentuk awalnya, berupa danau. Pada 2007 lalu, kawah gunung itu berubah menjadi gunung, setelah terjadi erupsi "efusif" atau tertahan. Material yang berada di dasar terangkat, dan membentuk anak gunung, hingga pada Februari 2014 gunung itu erupsi dan mengeluarkan material vulkanik berupa batu, pasir, dan debu. Masykuri menyadari, pemerintah harus secepatnya membersihkan inlet atau saluran air yang berada di kawasan puncak. Hal itu penting, sebab kawah berubah menjadi danau yang berisi air. Jika tidak dibersihkan, hal itu bisa memicu bahaya, terjadi banjir. Namun, Masykuri menyebut sebelumnya sudah membicarakan hal itu dengan PVMBG. Untuk penuh air, kawah itu memerlukan sekitar 2-3 kali musim hujan, sehingga pemerintah pun masih mempunyai waktu untuk membersihkan inlet tersebut. "Menurut PVMBG, kawah penuh 2-3 kali musim hujan. Kami juga terus lakukan survei dengan melibatkan lintas sektoral," katanya. (*)
Pemkab Berencana Keruk Material Sisa Erupsi Kelud
Selasa, 4 November 2014 17:53 WIB