Petani Brebes Sayangkan Jokowi Coret Dahlan Iskan
Jumat, 24 Oktober 2014 19:31 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Petani bawang dari Brebes, Jawa Tengah menyayangkan langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencoret nama mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan dari bursa Kabinet Indonesia Hebat.
"Eman betul lho (patut disayangkan sekali) kalau Pak Dahlan Iskan nggak dipakai, karena nggak ada pejabat seperti beliau yang sangat dekat dengan rakyat," kata pimpinan Kelompok Tani Bawang Brebes, Jateng, Susi Umar, kepada Antara pertelepon dari Surabaya, Jumat.
Bahkan, dirinya yang petani mengundang Dahlan Iskan saat menjadi Menteri BUMN lewat SMS pun datang. "Menteri Pertanian yang asli Tegal pun tidak pegang HP sendiri, karena itu petani di sini sering kontak Pak Dahlan, misalnya soal pupuk," katanya.
Menurut dia, kemenangan Jokowi di Brebes yang mencapai 80-an persen juga tidak lepas dari peran Dahlan Iskan yang dua kali datang ke Brebes untuk menemui petani, apalagi kedatangan Dahlan Iskan juga memberi solusi.
"Jadi, kepedulian beliau kepada petani melebihi Menteri Pertanian sekalipun, bahkan ketika kita minta tidak ada impor bawang merah dari Thailand pun langsung direspons, sehingga petani sangat diuntungkan," katanya.
Selain itu, ketika petani kesulitan dalam masalah pupuk, maka Dahlan Iskan langsung menyatukan Pupuk Pusri dan Pupuk Petro menjadi Pupuk Indonesia, sehingga permintaan pupuk dari petani pun menjadi lebih mudah, karena tidak ada lagi "kerajaan" pupuk.
"Pak Dahlan Iskan itu sama dengan Pak Jokowi, orangnya nggak banyak omong, tapi apa yang menjadi kebutuhan masyarakat pun langsung diusahakan, karena itu kalau Pak Dahlan Iskan tidak dipakai, tentu eman-eman lho (patut disayangkan)," katanya.
Secara terpisah, motivator dan komisaris utama perusahaan motivasi PT Total Quality (Surabaya-Jakarta-Singapura) Johan Yan ketika dikonfirmasi pun menegaskan bahwa kompetensi Dahlan Iskan itu tidak patut diragukan lagi.
"Bukan hanya saya atau teman-teman, tapi seluruh rakyat Indonesia sudah merasakan kinerja beliau. Pak Dahlan Iskan itu sangat peduli kepada rakyat dan sangat loyal kepada presiden, bahkan saat beliau dizalimi dalam Konvensi Demokrat pun masih tetap setia," katanya.
Oleh karena itu, ia mengharapkan Presiden Jokowi tidak terpengaruhi dengan rumor tentang loyalitas untuk memasukkan nama Dahlan Iskan, sebab aspirasi rakyat itu jauh lebih penting daripada rumor manapun. "Kalau rumor bisa mengalahkan aspirasi berarti kemunduran," katanya. (*)